Dompu (Suara NTB) – Kelangkaan gas LPG 3 kg dan melonjaknya harga di pasaran membuat Bupati Dompu, H Kader Jaelani mengeluarkan instruksi untuk menindak tegas pangkalan nakal. Instruksi ini disambut positif, tapi pemerintah didorong untuk bisa mengumpulkan pangkalan sesuai agen penyalur LPG dan melakukan pembinaan.
Pemerintah daerah (Pemda) juga didorong untuk memperjuangkan penambahan kuota gas LPG 3 kg bagi wilayah Kabupaten Dompu. Terlebih, kuota yang ada saat ini tidak sepadang dengan kebutuhan masyarakat yang tidak hanya oleh rumah tangga, tapi juga oleh usaha mikro, kelompok petani sasaran, dan kelompok nelayan sasaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dompu melalui Kepala Bidang Pengawasan Pengendalian Industri dan Perdagangan, Sri Astuti Mulyanti, SE kepada Suara NTB, Selasa, 19 September 2023 mengakui ada harapan agar para agen penyalur gas LPG 3 kg mengumpulkan pangkalannya untuk pembinaan terkait tata niaga gas bersubsidi.
“Kemarin, Camat Pekat sudah mengumpulkan semua pangkalan LPG 3 kg dari 3 agen penyalur gas LPG. Mereka dibina dan diingatkan soal tata niaga barang bersubsidi. Hari ini PT Dompu Cahaya Makmur Agung Utama juga telah mengumpulkan pangkalannya untuk disosialisasikan HET LPG 3 kg terbaru sekaligus pembinaan,” ungkapnya.
Apa yang dilakukan PT Dompu Cahaya Makmur patut diapresiasi. Agen penyalur LPG lainnya juga dituntut melakukan hal yang sama dalam menata tata niaga gas LPG bersubsidi. Karena untuk menertibkan penjualan gas LPG, tidak bisa hanya oleh satu dua penyalur, tapi harus oleh semua penyalur agar ada keseragaman di lapangan.
Terkait kuota LPG 3 kg di Kabupaten Dompu yang masih jauh dari kebutuhan masyarakat, Sri Astuti Mulyanti mengatakan, Pemda telah mengajukan penambahan kuota gas LPG bersubsidi. Gas LPG bersubsidi ini diperuntukan bagi rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran. “Pasokan saat ini baru memenuhi 40 porsen dari kebutuhan,” katanya.
Berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg yang ditetapkan Gubernur NTB antara Rp.18 ribu hingga Rp.19.500 per tabung. Harga ini berdasarkan jarak angkut agen penyalur ke pangkalan. Sebelumnya, Bupati Dompu, H Kader Jaelani menyadari keterbatasan kuota gas LPG 3 kg. Kondisi ini tidak boleh membuat pangkalan untuk menjual gas jauh di atas HET. Masyarakat juga didorong untuk membeli langsung gas ke pangkalan, tidak melalui pengecer. (ula)