Mataram (Suara NTB) –MTs Negeri 2 Mataram menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada Senin 18 september 2023 dan Selasa 19 september 2023. ANBK merupakan upaya penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar hingga menengah. Program ini dilaksanakan oleh setiap tingkat sekolah secara daring atau semi daring.
Waka Kurikulum MTsN 2 Mataram, Faizin, S.PdI., M.Pd., selaku penanggung jawab pelaksanaan ANBK di MTsN 2 Mataram menyimpulkan kegiatan ANBK secara keseluruhan berjalan dengan lancar. Walau ada sedikit kendala, namun tidak menjadi hambatan yang berarti.
“Pada hari pertama di sesi ketiga, peserta tidak bisa login karena adanya masalah di server pusat. Kemudian hari kedua sesi pertama adanya gangguan internet di madrasah, sehingga tidak bisa login, tapi dengan sigap panitia mampu mengatasinya, sehingga kegiatan ANBK berjalan sesuai dengan rencana,” ujar Faizin.
ANBK 2023 menjadi tonggak penting dalam mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran inti, terutama dalam literasi dan numerasi.
Kepala MTsN 2 Mataram, Sumber Hadi, S.Ag., M.Ag., menyoroti peran penting literasi dan numerasi dalam membekali siswa dengan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tantangan dunia modern.
“Kami sangat antusias dengan pelaksanaan ANBK 2023 sebagai suatu kesempatan untuk mengukur tingkat literasi dan numerasi siswa secara nasional. Literasi dan numerasi bukan hanya sekadar mata pelajaran, melainkan keterampilan yang akan membekali siswa untuk sukses di berbagai bidang kehidupan,” ungkap Sumber Hadi.
Tujuan Kemendikbudristek menggelar ANBK, yakni untuk memberikan umpan balik kepada siswa, guru, sekolah, dan pemerintah tentang kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dengan demikian, ANBK dapat menjadi acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Terdapat tiga instrumen penilaian dari ANBK, Pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), bertujuan untuk mengukur literasi membaca dan matematika atau numerasi siswa. Kemudian survei karakter, bertujuan untuk mengukur nilai, sikap, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Terakhir survei lingkungan belajar, untuk mengukur kualitas aspek input serta proses belajar-mengajar di kelas ataupun tingkat satuan pendidikan. (ron)
