Praya (Suara NTB) –Perusahan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) wilayah NTB bersama Pemkab Lombok Tengah (Loteng), mulai menyalurkan bantuan beras bagi 142.572 kepala keluarga (KK) sasaran di daerah ini. Penyaluran beras bantuan tersebut merupakan bagian dari program cadangan pangan pemerintah. Guna memperkuat ketahanan pangan di tingkat masyarakat sekaligus upaya menekan potensi kenaikan harga pangan, khususnya beras di tengah masyarakat.
Rencananya, masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bakal menerima jatah 10 kg beras per bulan, mulai bulan September hingga November mendatang. “Program ini akan berlangsung selama tiga bulan,” terang Bupati Loteng, H. L. Pathul Bahri, S.IP., M.AP., saat melepas penyaluran bantuan beras di Kantor Bupati Loteng, Rabu, 20 september 2023.
Ia menjelaskan, program bantuan cadangan pangan pemerintah tersebut tersebar di 12 kecamatan di Loteng dengan Kecamatan Jonggat memperoleh alokasi terbanyak yakni 17.378 KPM. Kemudian Kecamatan Pujut, 16.529 KPM, Praya, 14.733 KPM. Sementara Kecamatan Batukliang Utara dan Kecamatan Praya Timur memperoleh alokasi paling sedikit, masing-masing 9.113 KPM dan 8.370 KPM.
“Penerima bantuan ini merupakan keluarga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” terang Pathul.
Artinya, keluarga penerima bantuan berat tersebut termasuk ke dalam kategori kurang mampu yang memang sangat rentan terdampak kenaikan harga kebutuhan pokok. Adanya bantuan beras tersebut bisa mengurangi beban keluarga sasaran dalam memenuhui kebutuhan pokok keluarga, khususnya beras, sehingga secara ekonomi lebih kuat. Begitu juga dari aspek pemenuhan pangan keluarga juga bisa terjaga. Paling tidak selama tiga bulan ke depan.
“Penyaluran bantuan ini merupakan salah satu bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat. Dalam membantu menghadapi persoalan pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat keluarga di masa-masa sulit seperti sekarang ini,” sebut Ketua DPD Partai Gerindra NTB ini.
Untuk memastikan bantuan tersalurkan dengan benar serta tepat sasaran, pihaknya pun meminta aparat pemerintah desa bisa turut mengawal sekaligus mengawasi proses penyalurannya, agar benar-benar diterima oleh keluarga sasaran. Potensi penyimpangan dalam proses penyaluran bantuannya pun bisa diantisipasi sejak dini.
Dalam program tersebut pihak Bulog Divre NTB telah menyiapkan sekitar 4,227 ton beras untuk tiga bulan atau per bulan nantinya akan disalurkan sekitar 1.425 ton kepada keluarga sasaran penerima program. “Kami berharap bantuan beras ini bisa dimanfaatkan dengan benar-benar bermanfaat bagi keluarga sasaran,” ujar Pimpinan wilayah Perum Bulog NTB, David Susanto, menambahkan. (kir)