Jakarta (Suara NTB) – Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., menegaskan komitmennya dalam membangun NTB lebih baik ke depan. Program pembangunan di masa kepemimpinan Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., akan dilanjutkan. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat pelantikan di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa , 19 September 2023.
‘’Saya kan bagian dari rezim pemerintahan 2018 – 2023. Saya selaku Sekda mengawal, menyiapkan skenario-skenario dalam konteks penyehatan fiskal daerah kita. Itu akan kami kawal, melanjutkan. Menyehatkan anggaran, menuntaskan kegiatan-kegiatan seperti stunting, inflasi tetap kita kendalikan. Ini lanjutan semua artinya. Ndak ada sesuatu yang baru dulu,’’ ujarnya saat dikonfirmasi wartawan usai Serah Terima Jabatan dari Dr. H. Zulkieflimansyah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Selasa, 19 September 2023.
Disinggung mengenai tagline ‘’NTB Gemilang’’ yang selama ini menjadi tagline pasangan H. Zulkieflimansyah dan Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Miq Gubernur –sapaan baru H. Lalu Gita Ariadi, mengaku akan memakai tagline ‘’NTB Maju Melaju’’.
‘’Jadi bukan berarti berhentinya NTB Gemilang ini, stagnan. Kita tetap maju. Jadi NTB juga harus maju. Bukan berarti akan setop tapi harus ada tetap ada gerakan pembangunan menuju NTB yang maju dan melaju. Lebih akseleratif lagi,’’ tegasnya.
Begitu juga mengenai perombakan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ini mengakui jika dirinya akan tetap menggunakan kewenangannya sebagai Pj Gubernur. Namun, perombakan atau mutasi yang dilakuan, tergantung kebutuhan.
‘’Karena kita ingin maju melaju, kita ingin spiritnya akseleratif, berarti kita menyesuaikan formasi. Mana gasnya yang kendur, mana rem kita cek lagi. Karena misi, situasinya seperti ini, maka siapa the man behind the gun. Nanti kita lihat sesuai dengan kebutuhan,’’ terangnya.
Diakuinya, sekarang ini banyak hal yang harus mendapat prioritas, seperti pelaksanaan pemilihan umum, pemilihan kepala daerah hingga sampai dengan pelaksanaan PON 2028. ‘’Saya bagian dari proses mendesain, sekarang melanjutkan. Andai pejabat dari luar, ada waktu untuk penyesuaian. Kalau saya bisa bergerak langsung dengan OPD karena kami sudah tahu. Jadi tidak ada sesuatu yang baru, sehingga kita harus tetap maju,’’ tambahnya.
Sekarang ini, tambahnya, pihaknya juga sedang berusaha menyelesaikan beban secara fiskal. Jika ini sudah dicapai, maka akan semakin meringankan beban pihaknya. Baginya penyelesaian fiskal itu penting, penyehatan anggaran itu.
‘’Kalau itu sudah sehat, program-program apa yang kita pertajam, akselerasi. Dimensi ruang fiskal daerah dan waktunya yang menentukan. Waktu ke depan ini membaik, karena kemarin masih berat pasca pandemi Covid-19, bergeraknya lamban. Tetapi seiring dengan waktu kalau sudah beban itu tidak ada, berarti kita bisa bergerak lebih lincah lagi,’’ tambahnya. (ham)