Giri Menang (Suara NTB) – Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) terjadi lagi di kompleks Perkantoran Pemkab Lombok Barat (Lobar), Senin, 18 September 2023. Kali ini kendaraan mantan ajudan wakil bupati Lobar yang diduga dicuri. Kasus ini inipun menjadi kali kedua terjadi dalam rentang waktu beberapa pekan saja. Bahkan lokasi kejadiannya sama seperti sebelumnya, di area parkir aula kantor Bupati Lobar.
Diduga kendaraan roda dua jenis honda vario yang terparkir itu diambil saat pemiliknya tengah pergi mengurus sesuatu keperluan di instansi Kantor Bupati. Minimnya kamera CCTV kawasan area itu membuat susah melacak kejadian itu.
Kasat Pol PP Lobar, Bq Yeni S Ekawati yang dikonfirmasi terkait kejadian itu mengungkapkan jika hal itu karena keteledoran pemiliknya yang lupa mengambil kunci motor yang masih menggantung di kendaraanya. “Saya berharap semua untuk menjaga kendaraan masing-masing, karena akhir-akhir ini kendaraan yang hilang ini, yang kuncinya masih menempel di motor. Bagaimana (kita mengetahui) keterbatasan juga (anggota),” ujar Yeni yang ditemui selepas mengikuti rapat paripurna di DPRD Lobar.
Meski demikian Yeni tak menampik minimnya sejumlah fasilitas pengamanan seperti CCTV di area itu. Selain itu telalu banyaknya pintu masuk dan keluar di kompleks perkantoran Pemda Lobar itu juga menjadi salah satu kendala pihaknya.
“Pintu terlalu banyak di kantor bupati ini,” ungkapnya. Diakuinya kondisi saat kejadian itu fokus pengamanan Satpol PP terbagi dua. Selain mengamankan Rapat Pimpinan (Rapim) di aula Kantor Bupati, anggotanya juga melakukan pengamanan hearing warga yang berlangsung bersamaan waktunya di DPRD Lobar. Sehingga keterbatasan personel membuat pengamanan tidak maksimal.
“Luasnya wilayah halaman kantor bupati dan banyaknya pintu masuk. Makanya saya harapkan entah ASN, atau tamu yang berkunjung ketika parkir di tempatnya dan kunci motor supaya kendaraanya aman, tidak dilirik oleh orang yang tidak bertanggungjawab,” imbaunya.
Sudah sering kali, wanita berjilbab itu meminta fasilitas pendukung keamanan kepada OPD yang berkaitan dengan pengurusan kompleks perkantoran bupati. Baik itu untuk gembok gerbang, CCTV hingga terbagus alat parkir prabayar seperti dipergunakan universitas maupun pusat pelayanan. Namun diakuinya pihaknya hanya terus dijanjikan tanpa ada realisasi.
“Kami selalu diberikan jawaban, nanti, besok, nanti, besok, kan lama-lama jadi malu juga saya minta itu-itu saja. Saya dari awal masuk di Pol PP saya minta itu,” terangnya. Pihaknya berupaya untuk membuat kompleks kantor itu hanya ada dua pintu yaitu masuk dan keluar. Karena menurut Yeni mengungkapkan selain mengantisiapasi kasus kehilangan motor itu, juga mencegah muda mudi melakukan hal tidak baik di area perkantoran itu selepas jam pulang kantor.
“Ini anak-anak main cabe-cabean, balap liar. Ituloh buntutnya, saya melihat sisi kehilangan motor itu keteledoran kita. Makanya saya tutup jalan masuk yang di dekat kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), saya buka yang sebelah barat untuk pintu keluar,” bebernya.
Meski demikian, kejadian curanmor di komplek kantor bupati menjadi perhatian serius. Rencannya pada anggaran 2024 mendatang akan dianggarkan untuk pemasangan alat parkir di pintu masuk dan keluar.
‘’Dan itu harganya tidak murah, Rp 100 juta untuk dua alat. Memang mahal tapi yang penting aman lingkungan kantor bupati ini tidak ada lagi informasi kehilangan, dan juga nanti anak-anak (Muda-mudi) akan mengurangi hal-hal kegiatan yang tidak kita inginkan,” imbuhnya.
Lantas bagaimana untuk langkah sementara uuntuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali ? Yeni mengatakan pihaknya tetap mengingatkan kepada anggotanya yang berjaga saat piket untuk lebih sering patroli. “Silakan anggota tidak duduk manis di pos piket saja, dia menyebar ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan,” pungkasnya.
Sebelumnya kasus kehilangan kendaraan bermotor terjadi di lokasi itu pada 29 Agustus 2023 lalu. Kendaraan milik salah seorang masyarakat asal Gunungsari hilang saat mengikuti acara yang digelar di aula tersebut. (her)