Selong (Suara NTB) – Petani di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sumringah. Harga jual tembakau virginia dan tembakau tradisional mengalami lonjakan drastis. Lonjakan ini dicatat tertinggi dalam sejarah pertembakauan daerah ini. Harga tembakau saat ini telah mencapai Rp 60 ribu per kilogram krosok. Harga ini sudah melebihi angka tertinggi tahun lalu sebesar Rp 50-55 ribu per kilogram.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Mirza Sophian, pada Suara NTB, Senin, 18 September 2023 menjelaskan, lonjakan harga ini disebabkan oleh penipisan stok tembakau di pabrik rokok yang telah membuat harga tembakau melambung tinggi.
Hal ini telah menghasilkan dampak nyata bagi para petani, yang sekarang terpaksa menjaga tanaman tembakau mereka dengan lebih ketat untuk mencegah pencurian. Permintaan dari pabrik rokok juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dibandingkan tahun lalu, luas tanam tahun ini lebih luas, yakni mencapai 24 ribu hektar untuk rajang maupun Virginia. Sedangkan tahun lalu 22 ribu hektar.
Tahun lalu, produktivitas rata-rata mencapai 2 ton per hektar, sementara sekarang menurun menjadi rata-rata 1,5-1,8 ton per hektar. Penurunan produksi diketahui karena sempat tembakau diguyur hujan deras yang menyebabkan banyak tembakau petani rusak.
Peningkatan luas areal tanaman tembakau ini terjadi karena minat untuk menanam tembakau di Kabupaten Lombok Timur juga semakin meningkat. Bahkan wilayah Kecamatan Lenek yang dulunya tidak memiliki produksi tembakau kini menjadi pusat pertumbuhan dengan luas tanam mencapai 55 hektar.
Wilayah lain seperti Kecamatan Aikmel dan Sembalun juga diprediksi akan mengikuti tren peningkatan tanaman tembakau. Hal ini mencerminkan semakin meningkatnya minat petani dalam budidaya tembakau di daerah ini.
Rajang, salah satu jenis tembakau, telah mengalami kenaikan harga yang signifikan sejak awal April 2023. Harga per bal tembakau rajang yang awalnya sebesar Rp 500 ribu per bal telah melonjak menjadi Rp600 ribu per bal.
Tidak seperti tembakau di Jawa yang hanya dihargai berdasarkan beratnya, tembakau di Lombok dinilai berdasarkan kualitasnya, terutama dari posisi daunnya. Daun bawah, misalnya, memiliki harga sekitar Rp 40 ribu.
Meskipun harga telah ditetapkan, jumlah mitra pembelian tembakau tetap dipengaruhi oleh mekanisme pasar. Saat ini, terdapat 38 unit perusahaan yang menjadi mitra pembelian tembakau di Kabupaten Lombok Timur. Beberapa gudang baru untuk pembelian tembakau juga telah ditambahkan, sambil tetap mematuhi prosedur perizinan yang berlaku. Tembakau memang dinamis, dan saat ini cenderung mengikuti fluktuasi mekanisme pasar. (rus)