Mataram (Suara NTB) – Sekda NTB, Drs.H. Lalu Gita Ariadi M.Si akan dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur NTB oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) pada Selasa 19 September 2023 di Sasana Bhakti Praja Lantai 3 Gedung C Kemendagri Jakarta Pusat pukul 09.00 WIB.
Lalu Gita Ariadi mengatakan, sudah menerima surat undangan pelantikan pada Sabtu, 16 September 2023. Tak hanya untuk dirinya, namun undangan juga kepada sejumlah anggota keluarga yang menemani.
Hal yang disyukuri Lalu Gita yaitu banyaknya para pihak yang diundang oleh Kemendagri untuk menyaksikan secara langsung proses pelantikan ini. Misalnya turut terundang seluruh anggota DPR RI Dapil Lombok dan Pulau Sumbawa, anggota DPD RI Dapil NTB, Bupati/Wali Kota se NTB, seluruh anggota Forkopimda, serta Asisten Daerah.
“Andai kemarin dilantik bersamaan 10 Pj Gubernur, yang akan menyaksikan dari daerah hanya Forkopimda utama saja, karena space tempat pelantikan kan terbatas. Tapi besok dengan tunggal mudah-mudahan DPRD, DPD, DPR RI dan para Bupati juga bisa ikut menyaksikan sekaligus prosesi lainnya,” ujar Lalu Gita Ariadi, Sabtu, 17 September 2023.
Sementara itu ada juga sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan datang ke Jakarta pada saat hari pelantikan serangkaian dengan tugas kunjungan kerja luar daerah. Artinya tak ada pengerahan atau perintah Kepala OPD untuk hadir langsung di Jakarta saat pelantikan. “Tak ada perintah atau pengerahan, namun kebetulan ada yang rapat di Bandung dan lainnya, jadi sekalian,” ujarnya.
Ia mengaku tak memiliki persiapan khusus dalam mengikuti pelantikan ini, sebab ‘’pertempuran’’ sudah dianggap selesai. Pada saat kompetisi pemilihan Pj Gubernur itu justru dianggap yang cukup berat. Dalam arti ia harus membagi waktu untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sekaligus mengurus kelengkapan administrasi dan persyaratan-persyaratan lainnya.
“Prosesnya benar-benar tidak sederhana. Ketika sudah lewat, proses yang sekarang ini kami anggap tak terlalu berat. Meski sempat juga ada suara-suara di medsos yang nyiyir, ada juga H2C (harap-harap cemas). Bisa jadi sport jantungnya masih ada, sebab di Jakarta ada juga yang demo-demo sedemikian rupa, soal tambang pasir besi, tapi kan saya tahu duduk persoalannya, jadi lebih enteng,’’ tuturnya.
Gita mengaku tak ingin membahas program kerja sebelum pelantikan. Nanti setelah dilaksanakan pelantikan barulah ia akan memberikan pemaparan soal program kerja selama menjabat. Yang pasti menjadi Penjabat gubernur memiliki tantangan yang berbeda daripada seorang Sekda. Terutama soal bagaimana menjalankan pemerintahan di era teknologi informasi.
Menurutnya, konsep pemerintahan di era sekarang adalah “quick respons” atau respons yang cepat terhadap semua pengaduan masyarakat. Saat terjadi bencana, masalah sampah atau yang lainnya, saat itu juga laporan masuk ke gubernur. Sehingga kebijakan pimpinan daerah harus diputuskan untuk menanggulangi bencana secara langsung.
“Ini kan karena tuntutan, medsos sedemikian terbuka untuk menyampaikan aspirasi. Kalau dulu kan tertulis. Sekarang kan langsung ditindaklanjuti. Pada saat terjadi kebakaran misalnya langsung masuk ke Pak Gubernur, sehingga Quick Respons,’’ katanya.(ris)