Tanjung (Suara NTB) – Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSPTK) Kabupaten Lombok Utara, tengah mengupayakan penghimpunan data tenaga kerja dan kebutuhan tenaga kerja di semua perusahaan di KLU. Data tersebut selanjutnya dijadikan acuan untuk implementasi standar rekrutmen melalui satu pintu.
Kepala Dinas PMPTSPTK KLU, Evi Winarni, SP., melalui Kabid Tenaga Kerja, Kadarusna, SH., Jumat, 15 September 2023 mengungkapkan, inventarisasi data jumlah tenaga kerja dan kebutuhan tenaga kerja di KLU sedang proses pendataan. Dinas memulai secara bertahap dengan langkah awal menyisir properti di tiga Gili. Di kawasan pariwisata ini, dinas sudah menyurati 767 perusahaan terkait data tersebut.
“Target data kita untuk mengetahui serapan angka tenaga lokal asli KLU, kemudian jumlah TK Asing, angka gender, disabilitas, maupun kerentanan mempekerjakan anak-anak,” ucap Kadarusna.
Data ini dibutuhkan sebagai indikator proporsionalitas penyerapan antara tenaga asli KLU dengan tenaga lokal dari luar KLU. Sebab dalam penyerapan tenaga di sektor pariwisata, Pemerintah Daerah sangat berkepentingan untuk mengintervensi penurunan angka pengangguran.
“Ketika perusahaan nanti melakukan rekrutmen, agar koordinasi dengan kita di dinas, sehingga kita bisa menekan untuk memprioritaskan tenaga asli KLU dulu. Selama tidak bisa dipenuhi oleh lokal, bisa mencari ke daerah lain,” terangnya.
Kadarusna menyatakan, pengumpulan data ini sejalan dengan target visi misi. Implementasi rekrutmen satu pintu diupayakan terlaksana tahun 2024 mendatang. Artinya, pemenuhan data yang diperlukan dinas diharapkan tuntas pada Desember 2023.
Bilamana data kebutuhan tenaga kerja sudah terhimpun, sambung Kabid TK, Dinas akan menguatkan mekanisme rekrutmen melalui regulasi Peraturan Bupati tentang Perlindungan dan Pemberdayaan TK lokal.
Sebagai gambaran kondisi ketenegakerjaan saat ini, jumlah tenaga kerja asal Lombok Utara yang bekerja di 3 Gili sebanyak 9.000-an orang. Sedangkan jumlah pencari kerja yang terdaftar dengan membuat Kartu Kuning sebanyak 1.080-an orang.
“Ke depan kita akan rutin membuat program bursa kerja, job fair. Karena data yang kita himpun akan menjadi acuan untuk seluruh BLK Komunitas yang ada di Pondok Pesantren di KLU. Supaya mereka jangan melatih di luar kebutuhan industri,” pungkasnya. (ari)