Selong (Suara NTB) – Kementerian Pertanian (Kementan) RI menjalin kemitraan dengan 11 Champion Cabai se Indonesia. Salah satunya H. Subhan, petani cabai dari Suralaga Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Para Champion Cabai dari Gumi Selaparang ini komitmen menyediakan stok 2,5 ton untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional.
H. Subhan dalam keterangannya kepada Suara NTB, Jumat, 15 September 2023 , menjelaskan, para petani andalan yang bisa atau mau berkomitmen terhadap pemerintah. Dalam hal ini adalah penyediaan cabai pasokan pasar-pasar di luar Pulau Jawa maupun pasar lokal. “Sebagai wujud komitmen kami kepada pemerintah adalah menyediakan stok,” ucapnya.
Khusus pada 2022 Champion Cabai Lotim berkomitmen sebanyak 80 hektar dan pada 2023 sebanyak 200 hektar. ‘Kami berkomitmen per hektar sebanyak 2,5 ton atau setara dengan 2500 kg,” sebutnya.
Lebih lanjut Subhan menjelaskan mekanisme distribusi cabai dilakukan pada saat harga menembus harga Rp 50 ribu/kg, yakni, pada saat harga menembus Rp 50 ribu, champion cabai akan menggelontorkan cabai dengan harga Rp 5 ribu dengan tujuan stabilisasi harga pasar.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan pada 2022, pemerintah membentuk Champion Cabai terdiri dari petani andalan yang berkomitmen penuh memenuhi stok khususnya Jabodetabek. Komitmen ini diwujudkan guna menjaga ketersediaan cabai pada musim-musim tertentu ataupun menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional.
Saat ini pemerintah bermitra dengan 11 champion cabai yang tersebar di 10 kabupaten sentra produksi, salah satunya Lotim. Pada 2022 lalu, champion berkomitmen menyediakan stok sebesar 600 ha atau setara 1.250 ton. Tahun ini naik menjadi 1.250 ha setara 2.750 ton. Pasokan tersebut digunakan sebagai cadangan pasokan untuk mengirim ke daerah defisit.
Lotim sendiri pada 2023 memiliki komitmen penyediaan seluas 200 hektare. Dalam hal ini Ditjen Hortikultura memberikan dukungan kepada champion dengan memfasilitasi saprodi yang terdiri dari NPK, mulsa dan asam humat. (rus)