Tanjung (Suara NTB) – Seorang perempuan lansia usia 60 tahun, Sukarsih, asal Dusun Getak Gali, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU) ditemukan meninggal dunia oleh warga. Meninggalnya korban di dalam rumah miliknya, tidak lepas dari aroma busuk yang tercium warga di sekitar kediaman korban.
Kapolres Lombok Utara, AKBP Didik Putra Kuncoro, SIK., M.Si., melalui Kapolsek Tanjung, AKP Remanto, SH., dalam keterangan pers yang diterima koran ini, Kamis 14 September 2023 menerangkan, korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh warga pada Rabu 13 September 2023.
Informasi meninggalnya korban, terang Remanto, bermula dari informasi warga yang masuk ke Polsek Tanjung. Bahwa di lokasi kejadian perkara telah ditemukan jasad salah seorang perempuan lansia dalam keadaan terbujur kaku dan mengeluarkan aroma busuk.
“Anggota Polsek Tanjung bersama Tim INAFIS Polres Lombok Utara kemudian turun ke TKP melakukan pengecekan,” ungkap Remanto.
Mantan Kasat Narkoba Polres Lotara ini menerangkan bahwa, dari keterangan saksi, Apriandi, bahwa saat kejadian, ia dalam perjalanan pulang dari mandi di Sungai dekat perkampungan. Ia kemudian dipanggil oleh saksi lain, masing-masing, Hayadi, Juliadi, dan Randi. Ketiganya sebelumnya mencium aroma tidak sedap nan menyengat yang diduga berasal dari kediaman korban.
Sejurus kemudian, keempat orang saksi, langsung mengecek ke sumber aroma busuk. Mereka masuk ke rumah korban melalui pintu depan. Betapa terkejutnya mereka saat di dalam kamar, mereka menemukan jasad korban dalam keadaan terbujur kaku.
“Saksi kemudian memberitahu warga sekitar, untuk selanjutnya meneruskan informasi ke aparat kewilayahan Dusun Getak Gali,” ucapnya.
Dari informasi Kepala Dusun itulah, Polsek Tanjung bersama Tim Inafis langsung turun ke TKP. Anggota kepolisian melakukan pengamanan dan olah TKP, serta berkoordinasi dengan Tim Medis Puskesmas Tanjung. Dari visum luar yang dilakukan, diketahui bahwa korban telah meninggal dunia sekitar 3 hari lamanya.
“Untuk penyebab meninggalnya korban belum bisa disimpulkan karena keluarga korban menolak dilakukan otopsi. Korban langsung ditangani untuk dimakamkan pada Rabu malam di TPU dusun setempat,” demikian Remanto. (ari)