Mataram (Suara NTB) – Produk lokal yang dipasarkan di NTB Mall cukup banyak dilirik oleh pasar global, terlebih setelah NTB Mall di buka di Malaysia. Pemasaran produk lokal NTB semakin luas, sehingga NTB Mall dibuka di Islamic Center NTB dengan kapasitas lebih besar untuk menampung produk lokal.
Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti mengatakan pada pasca misi dagang belum lama ini di Singapura dan Malaysia, NTB mendapatkan banyak pasar baru. NTB Mall dibesarkan kembali di Islamic Center pada 15 September 2023 dengan kapasitas 3 kali lipat dari sebelumnya.
“Kita buka, supaya memperluas pasar teman-teman UMKM. Produk UMKM kita sudah masuk, kita sudah kurasi jauh-jauh hari. Satu lantai dulu (di gunakan, red) karena lantai bawah masih dipinjam NTBS (bank NTB Syariah),” ujar Baiq Nelly Yuniarti, Kamis, 14 September 2023.
Secara konsep, nantinya lantai bawah dijadikan tempat bazar kuliner legend untuk kuliner kuliner khas NTB, seperti ayam taliwang, ayam rarang, satu rembiga dan lainnya. Kemudian lantai 3 bagian tengah rencananya untuk CoWorking Space. Dimana genarasi milenial yang ingin kerja tapi tidak mempunyai kantor bisa menggunakan tempat tersebut. Kemudian lantai 4 rencananya ada cafe akademi
“NTB mall ini jadi BLUD makanya dia bisa bergerak mengembangkan diri sendiri dan mudah-mudahan mengurangi ketergantungan dengan APBD,” imbuhnya. Diharapkan dengan bukanya NTB Mall di IC semakin banyak produk UMKM yang bisa ditampung.
Sebab untuk produk UMKM lokal masuk di pusat oleh-oleh tidaklah mudah, mereka harus memenuhi sejumlah kentuan untuk bisa masuk. Sehingga produk yang tidak tertampung dapat ditampung oleh NTB Mall. “Kami ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa dengan program industrialisasi, sebenarnya sudah banyak masyarakat kita berproduksi. Bisa kita bilang, yang dulunya dibilang konsumtif ternyata kita sudah mengarah ke produsen sekarang,” terangnya.
Untuk mengatakan bisa tentuya membutuhkan bukti, hal ini yang ingin ditunjukkan di NTB Mall. Agar UMKM yang berusaha dan yang lain bisa melihat sampel (contoh) produk yang mereka produksi.
“Artinya bisa sebagai tempat belajar dan edukasi juga bagi UMKM yang lainnya. Kemarin kita sudah menerima calon eksportir kita yang arahnya New Zealand dan Australia. Begitu kami kasi lihat produk UMKM kita, ternyata masih banyak koreksi. Tidak apa-apa itu menjadi tantangan kita, bahwa beliau tertarik dengan produk kita,” ungkapnya.
Koreksi dari eksportir tersebut hanya untuk legalitas kemasannya. Misalya harus ada barcode, daftar nutrisi, kompsisi harus jelas. “Hal-hal seperti ini yang sebenarnya bisa di penuhi UMKM NTB pada kemasan produk mereka. Kalau itu sudah dipenuhi, Insya Allah kita memasuki pasar Australia dan New Zealand. Ini target kami setelah di Malaysia dibuka NTB Mall,” pungkasnya. (bul)