Manfaatkan Limbah Pertanian, Pabrik ”Compressed Biogas” segera Dibangun di NTB

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB bekerjasama dengan PT Kaltimex Energy dan PT Mitsui Indonesia akan membangun perusahaan energi terbarukan berupa pabrik Compressed Biogas (CBG) dengan bahan baku biomassa. Perusahaan tersebut diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.

Hadirnya pabrik itu diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah menekan impor elpiji, akselarasi target nol emisi karbon atau net zero emission pada 2060, dan membuka lapangan kerja. Pabrik ditargetkan beroperasi tahun depan.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB Sahdan mengatakan, pembangunan pabrik gas yang berlokasi di Dusun Bakong Dasan, Lembar, Lombok Barat itu dimulai pada tahun 2023 ini. Sementara proses pembangunannya diperkirakan selesai akhir 2024.

“Pembangunannya dimulai tahun ini dan diperkirakan selesai akhir tahun 2024,” kata Sahdan kepada wartawan, Rabu ,13 September 2023.

Usai dilakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pada tanggal 17 Agustus lalu, pembangunan pabrik biogas tersebut akan segera dikerjakan. “Tahun 2023 ini harus sudah dimulai, bisa tanya PT GNE kepastiannya,” ujarnya.

Sejauh ini belum diketahui pasti berapa besaran investasi yang digelontorkan pihak investor untuk pembangunan pabrik tersebut.

Untuk diketahui, pabrik biogas ini akan diproduksi dengan bahan baku limbah pertanian, seperti tongkol jagung untuk menghasilkan gas dengan kapasitas cukup besar untuk kebutuhan industri.

Kapasitas produksinya mencapai 6-10 ton per hari. Dengan bahan baku limbah pertanian, ampas jagung yang selama ini tidak dimanfaatkan, akan menjadi sumber ekonomi tambahan bagi masyarakat petani. Terlebih jagung merupakan komoditas yang sangat banyak ditanam oleh petani.

Ketertarikan dua perusahaan tersebut berinvestasi di Provinsi NTB karena melihat potensi bahan baku yang melimpah.

Apalagi NTB sebagai daerah tropis, daerah hijau, kemudian perusahaan besar ini juga punya beban karbon yang harus dibayar. Karenanya, investasi ini sekaligus untuk membayar kewajiban beban karbon yang di hasilkan di negaranya. (ris)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Dipimpin Kaesang Pangarep, PSI NTB Optimis Target Pemenangan Pileg 2024 Tercapai

0
Mataram (Suara NTB) – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTB makin optimistis menatap kemenangan pemilu 2024 setelah nahkoda kepemimpinan Ketua Umum DPP PSI resmi...

Latest Posts

Dipimpin Kaesang Pangarep, PSI NTB Optimis Target Pemenangan Pileg 2024 Tercapai

Mataram (Suara NTB) – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI)...

Swiss-Belhotel International Memikat Pasar Indonesia Timur dengan Rebranding Swiss-Belcourt Lombok

Praya (Suara NTB) – Swiss-Belhotel International dengan bangga memperkenalkan...

Gelar Wisuda Ke-XXIV, STP Mataram Hasilkan Lulusan yang Siap Kerja

Mataram (Suara NTB) –  Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram...

Pj Gubernur Ajukan Raperda tentang Pajak dan Retribusi Daerah

Mataram (Suara NTB) - Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs...

Dishub Lobar Wacanakan Kenaikan Tarif Parkir

Giri Menang (Suara NTB) - Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok...

ARTKEL ACAK

Dishub Lobar Wacanakan Kenaikan Tarif Parkir

0
Giri Menang (Suara NTB) - Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok Barat mewacanakan kenaikan tarif parkir tepi jalan di semua wilayah di Kabupaten Lombok Barat. Wacana...

Unram Borong Medali di Kejuaraan Yogyakarta Taekwondo International Open 2023

0
Mataram (Suara NTB) - Delapan mahasiswa UKM Taekwondo Universitas Mataram (Unram) berhasil meraih empat medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu pada...

Beredar Nama Edy dan Rum Jadi Pj Walikota, Ketua DPRD Sebut Belum Ada Keputusan

0
Kota Bima (Suara NTB) - Beredar nama Edy Suharmanto M. Si, dan, Ir. Mohammad Rum MT, ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Walikota Bima. Ketua DPRD...

Kolom