Kasus Penyelundupan Pupuk Bersubsidi, Polisi Ungkap Identitas Pemilik Barang

Mataram (Suara NTB) – Kepolisian Resor (Polres) Sumbawa Barat, mengungkap pemilik pupuk bersubsidi yang akan diselundupkan ke pulau Lombok melalui pelabuhan Poto Tano, Senin, 11 September 2023 sekitar pukul 15.00 wita. “Pupuk ini milik A yang dikumpulkan dari sejumlah petani di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, untuk dijual ke Pulau Lombok,” kata Kapolres KSB, AKBP Yasmara Hararap kepada wartawan, melalui sambungan telepon, Rabu, 13 September 2023.

Pengungkapan terhadap kasus itu berawal dari adanya informasi terkait penyelundupan pupuk melalui pelabuhan Poto Tano. Menindak lanjuti laporan tersebut, Tim Opsnal langsung melakukan razia setiap kendaraan yang melintas. “Saat kita razia, kendaraan yang dikemudikan A ini melintas. Sehingga langsung kita hentikan dan cek barang muatannya,” jelas dia.

Pada saat dilakukan pengecekan ternyata di dalamnya berisi 6 ton atau 120 karung pupuk bersubsidi dengan tujuan Pulau Lombok. Saat diminta dokumen pengangkutan barang yang disubsidi oleh pemerintah, A tidak mampu menunjukkannya. “Dokumen pengangkutannya tidak ada, sehingga 6 ton pupuk tersebut kita amankan di Mapolres,” sebutnya.

Saat ini penanganan terhadap kasus itu sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan. Penyidikan ini mengarah pada dugaan pelanggaran perundang-undangan tindak pidana ekonomi. “Dalam undang-undang tindak pidana ekonomi itu ada diatur soal barang dalam pengawasan tidak boleh diperjualbelikan secara bebas,” ucap dia.

Yasmara pun meyakinkan, karena status penanganan perkara sudah di tahap penyidikan sehingga dalam waktu dekat penyidik akan melaksanakan gelar perkara penetapan tersangka. “Nanti akan kita kabari lebih lanjut kalau sudah ada hasil dari proses gelar perkara,” terangnya.

Sementara hasil penyidikan A terungkap membeli pupuk tersebut seharga Rp130 ribu per karung dari para petani di Kecamatan Lape. Setelah terkumpul baru akan dijual ke lombok dengan harga Rp200 ribu per karung. “Jadi, A mendapatkan untung Rp70 ribu per karungnya. Hal ini tentu bertentangan dengan aturan, apalagi Kabupaten Sumbawa juga masih kekurangan pupuk,” katanya. (ils)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Dukung Upaya Pemerintah Bebas Emisi Karbon, BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove...

0
Jakarta (suarantb.com)– Melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR), BRI secara konsisten terus mendukung dan merealisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). Komitmen ini diwujudkan...

Latest Posts

Dukung Upaya Pemerintah Bebas Emisi Karbon, BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove di Pulau Tidung, Total 10.500 Bibit di 2023

Jakarta (suarantb.com)– Melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR), BRI...

Beras Mendominasi Transaksi Pasar Lelang Komoditas Agro Ke-3 di NTB

Mataram (Suara NTB) - Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri...

Kekeringan Ekstrem Berkepanjangan Landa Sejumlah Daerah di NTB

Mataram (Suara NTB) – BMKG merilis data monitoring yang...

Normalisasi PJU By Pass BIL-Mandalika Tuntas Sebelum MotoGP

Praya (Suara NTB) - Kondisi lampu Penerang Jalan Umum...

Lahan Produktif di KLU Mulai Beralih Fungsi

Tanjung (Suara NTB)-Lahan produktif (sawah basah) di Kabupaten Lombok...

ARTKEL ACAK

BPSDM bersinergi bersama Honda NTB Bentuk Kompetensi SDM Unggul dan #Cari_Aman

0
Mataram (Suara NTB) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kota Mataram pada selasa, 12 September 2023 menggelar kegiatan seminar untuk peningkatan kompetensi tenaga...

BKKBN Pusat Apresiasi Penanganan Stunting di Desa Kuripan

0
Giri Menang (Suara NTB) - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat, Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengunjugi Kuripan, Lombok...

5 Tahun Zul-Rohmi, SMKN 1 Palibelo Makin Gemilang, Banyak Alumni Bekerja di Jepang

0
Kota Bima (Suara NTB) - Lima tahun kepemimpinan Gubernur, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, (Zul-Rohmi) ternyata...

Kolom