Giri Menang (Suara NTB) – Bantuan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) Lombok Barat (Lobar) untuk menghadapi bencana dampak El-Nino sudah habis. Untungnya, ada bantuan pangan beras dari pemerintah pusat yang segera disalurkan untuk tiga bulan ke depan (September, Oktober November). Total beras yang disalurkan sebanyak 2.582,61 ton.
Untuk memastikan stok bantuan pangan beras ini, tim Pemda terdiri dari Asisten II Setda Lobar Rusditah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dikpangan) Lobar Damayanti Widyaningrum, tim Bulog dan Kabid Operasional Satpol PP Lobar Abdurrahman turun mengecek ketersediaan beras di gudang Bulog Lembar, Rabu, 13 September 2023.
Kepala Dikpangan Lobar Damayanti Widyaningrum mengatakan, bantuan pangan dari pemerintah dilanjutkan tiga bulan lagi. Bahkan sesuai instruksi presiden dimajukan penyalurannya pada bulan ini, sebagai upaya memenuhi kebutuhan pangan warga yang terdampak kondisi El Nino. “Jadi bantuan pangan pemerintah dilanjutkan tiga bulan,”sebut dia.
Disebutkan penerima manfaat bantuan ini sebanyak 86.087 jiwa, dengan jumlah bantuan beras yang disalurkan 860.870 kilogram atau 860,87 ton per bulan. “Bantuan diberikan selama 3 bulan, yakni September, Oktober dan Nopember, masing-masing jiwa 10 kilogram,”jelasnya.
Ia menjelaskan, dari hasil pengecekan di gudang Bulog, stok beras tersedia dan kondisinya bagus. Tinggal disalurkan yang direncanakan dalam waktu dekat ini. Ia menambahkan, bantuan beras ini bisa memenuhi kebutuhan warga selama kondisi el Nino. Pasalnya, stok CBP Pemkab sudah habis alias kosong. “Sudah habis (stok cadangan pangan pemerintah), di gudang sekarang kosong,” jelasnya.
Terakhir, lanjut dia, sisa stok beras habis disalurkan kepada korban bencana di wilayah Sekotong. Praktis yang diharapkan adalah pengandaan beras yang diprogramkan dalam waktu dekat ini.
Rencananya pihaknya mengajukan pengadaan 2,5 ton, kalau tidak bulan ini (Bulan Agustus red), kemungkinan bulan depan. “Kita mau ajukan pengandaan 2.500 kilogram atau 2,5 ton beras (CPB),” jelas dia.
Sebetulnya pengadaan beras ini dilakukan beberapa bulan kemarin, namun masih ada sisa stok beras di gudang dan pihaknya meminta bantuan beras ke provinsi dan diberikan oleh provinsi. Pihaknya pun kembali mengajukan ke Pemkab Lobar untuk pengandaan beras.
“Kami langsung lobi ke BPKAD, karena kami cuman butuh Rp27 juta untuk pengadaan 2,5 ton. Alasannya kami ini cadangan pangan pemerintah, kalau terjadi bencana alam lalu diminta bantuan. Kalau tidak ada beras, bagaimana kami mau bantu?” ujarnya.
Usulannya pun disetujui BPKAD. Pihaknya berharap ada tambahan pada pengadaan pangan ini. Sebab menurut perkiraan BMKG, masa musim kemarau ini diprediksi hingga awal tahun depan.(her)