Mataram (Suara NTB) – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) menggelar pameran karya inovatif projek kepemimpinan 1 dan 2 mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan gelombang 2 tahun 2022. Pameran karya inovaatif itu berlangsung di Auditorium H. Anwar Ikraman Ummat, Selasa, 12 September 2023.
Kegiatan ini bertujuan menampilkan hasil kerja sama antara FKIP Ummat dengan mitra. Selain itu, untuk melatih kemampuan kepemimpinan mahasiswa, melalui pembelajaran berbasis pelayanan. Pameran ini diikuti seluruh mahasiswa PPG Prajabatan yang berasal dari program studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang ada di FKIP Ummat. Total sebanyak 72 mahasiswa mengikuti kegiatan ini.
Dalam kegiatan pameran, terdapat enam stan yang mempresentasikan hasil karya dalam program proyek kepemimpinan ini. Para mahasiswa PPG Prajabatan mempresentasikan berbagai produk inovatif dalam bidang pembelajaran, seperti media dan inovasi pembelajaran, bahan ajar, literasi, media berbasis TIK, dan generasi berencana.
Hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Rektor Ummat Drs. Abdul Wahab, MA.; Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) NTB, Drs. Suka, M.Pd.; Dekan FKIP Ummat, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si.; serta, para wakil dekan, para ketua jurusan, para ketua program studi, dosen pembimbing proyek, dan instruktur yang merupakan guru penggerak.
Ketua Prodi PPG FKIP Ummat, Dr. Intan Dwi Hastuti, M.Pd., mengatakan, pameran inovasi ini bertujuan melibatkan mahasiswa PPG, guru, dan siswa dalam upaya meningkatkan inovasi dalam proses pembelajaran.
“Proyek kepemimpinan ini untuk melatih kemampuan kepemimpinan mahasiswa melalui kegiatan service learning atau pembelajaran berbasis pelayanan kepada komunitas maupun masyarakat yang menjadi target,” jelasnya.
Ia berharap, melalui program ini mahasiswa dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah mitra.
“Proyek kepemimpinan ini adalah salah satu bentuk implementasi dari kurikulum PPG yang mengacu pada standar nasional pendidikan guru. Kami ingin melahirkan guru-guru profesional yang mampu berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak,” harapnya.
Dekan FKIP Ummat, Muhammad Nizaar menyampaikan, kegiatan ini adalah hasil dari proses salah satu mata kuliah di PPG yaitu projek kepemimpinan, akumulasi dari semester 1 dan 2. Tujuan utamanya adalah mahasiswa PPG memiliki jiwa kepemimpinan dengan projek yang mereka kembangkan di lingkungan masyarakat. Diharapkan bisa berdampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.
“Harapan kami, karena produk dibuat para mahasiswa, bukan hanya membuat dari ide yang muncul dari diri sendiri, tapi juga ide dari masyarakat. Karya yang sudah dibuat bisa bermanfaat untuk masyarakat, masyarakat sekolah dan masyarakat sekitar yang membutuhkan,” harapnya.
Rektor Ummat, Abdul Wahab dalam sambutannya berharap dari hasil proyek kepemimpinan ini mahasiswa PPG akan mampu menerapkan inovasi pembelajaran setelah mereka lulus dan menjadi guru profesional.
“Sebagai guru profesional, mahasiswa PPG diharapkan memiliki kemampuan yang komprehensif dalam tugas pokok mereka sebagai pendidik dan instruktur. Termasuk kemampuan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BGP NTB, Suka memberikan orasi ilmiah terkait Inovasi Pembelajaran Kreatif Dalam Kurikulum Merdeka. Menurutnya, Indonesia melangkah maju dalam reformasi pendidikan dengan mengintegrasikan konsep pembelajaran kreatif ke dalam Kurikulum Merdeka. Langkah ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa untuk berpikir kritis, berkreasi, dan mengembangkan keterampilan yang relevan dalam era globalisasi.
“Kurikulum Merdeka adalah langkah penting dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menghadapi tantangan dunia modern. Ini adalah upaya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih relevan dan dinamis. Harapannya adalah Kurikulum Merdeka akan menciptakan lulusan yang lebih siap untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia dan bersaing dalam skenario global yang semakin kompleks,” jelas Suka. (ron/*)