Mataram (Suara NTB) – SMPN 10 Mataram meningkatkan kompetensi perencaan pembelajaran guru melalui kegiatan workshop peningkatan kompetensi perencanaan pembelajaran bagi semua guru terfokus pada pembelajaran berdiferensiasi, Sabtu,9 September 2023. Kegiatan workshop ini terkait tindak lanjut dari hasil kegiatan Pokja Manajemen Operasional (PMO) antara Tim PKP SMPN 10 Mataram dengan Fasilitator dari Balai Guru penggerak (BGP) NTB.
Kepala SMPN 10 Mataram, Chamim Tohari mengatakan, dalam kegiatan PMO yang dilaksanakan dua bulan sekali membahas masalah atau kendala yang dihadapi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk mencari solusinya. Kegiatan PMO terdiri dari Pra-PMO yaitu kegiatan diskusi internal sekolah antara guru dan Komite Pembelajaran mencari akar masalah untuk dibahas pada saat PMO bersama Fasilitator dari BGP.
“Dari hasil diskusi dengan Fasil dan tim PKP disepakati solusi yang diambil yaitu peningkatan kompetensi guru tentang perencanaan dan proses pembelajaran berdiferensiasi dan penyusunan modul ajar proyek penguatan profil pelajar Pancasila, sehingga kami melaksanakan workshop peningkatan kompetensi perencanaan pembelajaran bagi semua guru. SMPN 10 Mataram terfokus pada pembelajaran berdiferensiasi,” jelas Chamim.
Chamim mengungkapkan, dana yang digunakan adalah dana BOS Kinerja sebagai stimulan untuk peningkatan pemahaman pembelajaran dengan paradigma baru, digitalisasi pembelajaran dan mendukung program lainnya untuk memperlancar pelaksanaan IKM.
Chamim menekankan, pada tahun 2023 pihaknya juga menyiapkan pengembangan sekolah agar berkembang, baik bidang akademik maupun non-akademik. Di samping itu, pemenuhan sarana pendukung kegiatan pembelajaran terus ditambah pihaknya.
Upaya mewujudkan Edu Agro Park terus dikembangkan dengan menambah sarana pendukungnya. Pihaknya juga mengembangkan Bank Lisan Spenten Bersinar dengan budidaya magot dan pengembangan briket arang pupuk kompos.
“Pengelolaan Sampah di SMPN 10 Mataram sudah mempunyai Bank Sampah dengan unit pengolahan sampah organik terdiri dari pupuk kompos, briket, dan budi daya magot di bawah binaan dan kerja sama Bank Lisan Mataram dan Magot Centre,” ujar Chamim. (ron)