Praya (Suara NTB) – Seorang pria asal Desa Jago Kecamatan Praya, Lombok Tengah (Loteng) berinisial MN (30) nyaris menikah dengan sesama jenis.
Bahkan, pria yang mengaku bernama Nisa Erlina tersebut sudah sempat dibawa MN ke rumahnya. Namun, semua terbongkar, sebelum berlangsungnya proses adat dan ia dipulangkan ke orang tuanya di Dusun Pengalang Desa Persiapan Krame Jati Kecamatan Pujut.
Kadus Bunsalak II, Muhammad Toha, kepada wartawan, Selasa, 12 September 2023, menuturkan awal mula kejadian tersebut pada Jumat pekan kemarin.
Di mana ia mendapat informasi kalau ada warganya yang menikah sehari sebelumnya. Sesuai adat warga setempat, pemangku dusun selanjutnya akan menghubungi pihak keluarga mempelai wanita. Untuk memberitahukan kalau anaknya akan menikah. Sembari akan meminta persetujuan wali nikahnya.
Namun karena masih ada kesibukan dan harus mengurus warga lainnya, pihak keluarga baru bisa dihubungi pada hari Minggu, 10 September 2023. Dari sana keganjilan mulai terlihat. Pasalnya, pihak kadus kesulitan mencari alamat mempelai wanita. Lantaran, nama Nisa Erlina tidak dikenal di dusun tersebut.
Sampai dicari ke dusun yang lain juga tetap tidak bisa ditemukan nama bersangkutan. Sehingga diputuskan pencarian didasarkan pada data orang tua walinya. Komunikasikan pun dilakukan melalui telepon dengan pihak wali.
Disana orang tua wali memang mengaku kalau ada satu anaknya yang sudah dua hari tidak pulang. Tapi anaknya bukan perempuan, melainkan laki-laki.
Untuk memastikan hal itu, pihak keluarga pria lantas meminta pengakuan dari Nisa. Namun sempat berusaha menghindar. Sampai akhirnya, identitas Nisa pun terbongkar. Ia ternyata memiliki nama asli Zaki. Dan, memang memiliki kelainan perilaku.
“Awalnya kita kesulitan mencari alamat dan indentitas calon mempelai wanitanya. Tapi setelah kita konfirmasi dengan pihak keluarganya, baru terbongkar indentitas aslinya,” terang Toha.
Setelah semua terungkap, akhirnya diputuskan memulangkan calon mempelai wanita kepada orang tuanya. “Demi menjaga perasaan pihak keluarga calon mempelai laki-laki, sampai disitu yang bisa kita sampaikan,”imbuhnya.
Disinggung dari mana awal mula pertemuan keduanya, Toha mengaku informasi dari media sosial. Zaki sendiri mengaku mau dinikahi karena ingin mengurangi beban orang tuanya. Saat dibawa ke rumah calon mempelai laki-laki, Nisa sempat meminta maskawin cincin dua gram.
Selama berada di rumah calon mempelai laki-laki, Zaki selalu berpakaian feminin layaknya wanita muslim kebanyakanya. Dan, bergaulnya juga dengan wanita. Bahkan sempat ikut salat berjamaah di mushala setempat.
“Setelah kasus ini terbongkar, kita sempat bahas dengan lembaga adat setempat. Oleh pihak keluarga, Zaki kemudian dijemput pulang,” terangnya. (kir)