Entaskan Kemiskinan, DPRD NTB Dorong Pengembangan Potensi Wilayah Pesisir

Mataram (Suara NTB) – DPRD NTB mendorong pengembangan potensi kelautan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat pesisir dalam upaya pengentasan garis kemiskinan, terutama mereka yang mendiami pulau-pulau kecil di wilayah ini. Keberadaan masyarakat pesisir apalagi mereka yang mendiami pulau-pulau kecil di NTB, merupakan mutiara tersembunyi. Sebab, keberadaannya bukan hanya untuk mendorong ‘branding’ pariwisata, tetapi juga meningkatkan lapangan kerja dan perekonomian di sektor tersebut.

“Pengentasan kemiskinan sekaligus pemberdayaan perekonomian masyarakat pesisir harus bisa dijadikan satu,” kata Ketua Komisi V DPRD NTB Lalu Hadrian Irfani. Disebutkannya data Bappeda NTB, setidaknya terdapat 280 pulau kecil di perairan NTB. Dari 280 pulau yang ada, terdapat 32 pulau yang telah berpenghuni.

Sedangkan, sisanya pulau kecil yang memiliki potensi pariwisata. Karenanya, potensi yang ada itu, akan menjadi ironi jika kekayaan kelautan dan bahari yang besar, ternyata kantong permukiman nelayan masih menyumbang angka kemiskinan cukup besar. “Padahal, jika dikelola dengan baik potensi ini bisa mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil,” ujar Hadrian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di NTB pada Maret 2023 meningkat jika dibandingkan dengan periode September 2022. Jumlah penduduk miskin di NTB pada Maret 2023 tercatat 751 ribu orang. Bertambah 6 ribu orang dibandingkan September 2022 yang berada di angka 744 ribu orang. Dalam data disebutkan, profil kemiskinan di NTB didominasi kemiskinan di pedesaan, termasuk kantong nelayan di pesisir dan pulau-pulau kecil. “Sehingga akan menjadi ironis kalau pesisir dan pulau kecil yang begitu banyak potensinya justru masyarakatnya masih hidup dalam garis kemiskinan,” kata Hadrian.

Untuk itu, ia mengajak generasi muda terutama dari daerah pesisir dan pulau kecil untuk bisa ikut peduli dan memberikan kontribusi pemikiran dan kepedulian mengembangkan potensi ini. “Ini coba kami bangun ke depan, bagaimana generasi muda terutama yang fresh graduate untuk memikirkan pulang dan kembali membangun daerah, bukannya bermimpi berkarier di luar daerah atau kota besar,” kata anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan (Dapil) Lombok Tengah ini.

Ia mencontohkan, kawasan tiga Gili eksotis di Trawangan, Meno, dan Air, Lombok Utara. Tiga Gili yang sudah kesohor sebagai destinasi wisata internasional itu bisa membuka banyak lapangan kerja, dan perputaran uang luar biasa hanya dari tingginya angka kunjungan wisata. “Gili bisa jadi contoh baik untuk diduplikasi ke pulau kecil lainnya. Ini contoh dari sektor pariwisata, belum lagi potensi perikanan dan kelautan-nya,” kata Hadrian pula.

Karena itu, ia menawarkan gagasan mengintegrasikan sektor perikanan dengan pariwisata. Dia mengatakan, kawasan pesisir Lombok bagian selatan terkenal sebagai daerah penghasil komoditas benih dan lobster dewasa yang nilai ekonomisnya tinggi. Hal ini sebenarnya bisa menggugah inisiatif membangun destinasi wisata bahari di sana, baik dari sisi experience maupun dalam bentuk wisata kuliner laut.

Menurutnya, untuk meraih hal itu tentu tidak serta-merta. Semua butuh proses, komunikasi semua pihak, dan juga ketersediaan waktu yang pasti sangat panjang. Namun, katanya lagi, jika gagasan tidak dimulai dari sekarang akan sangat sulit mewujudkan mimpi ke depan.

“Saya punya mimpi besar bagaimana ke depan kantong permukiman nelayan di Lombok tidak lagi terstigma sebagai kawasan kumuh, miskin dan banyak masalah sosial. Tapi bagaimana kantong nelayan bisa menjadi destinasi wisata bahari yang memiliki impak ekonomis bagi masyarakat nelayan kita,” katanya pula.

Ditanya tentang strategi dan skema gagasan pengembangan daerah pesisir dan pulau kecil di Lombok, Hadrian mengatakan saat ini semua konsep sudah dimatangkan. Jejaring generasi muda juga sudah di bangun terutama di kawasan pesisir dan pulau kecil. “Yang terpenting generasi muda, teman-teman di pesisir dan pulau kecil punya semangat yang sama untuk meningkatkan akses potensi dan mengembangkan daerahnya,” pungkasnya. (ndi)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Dipimpin Kaesang Pangarep, PSI NTB Optimis Target Pemenangan Pileg 2024 Tercapai

0
Mataram (Suara NTB) – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTB makin optimistis menatap kemenangan pemilu 2024 setelah nahkoda kepemimpinan Ketua Umum DPP PSI resmi...

Latest Posts

Dipimpin Kaesang Pangarep, PSI NTB Optimis Target Pemenangan Pileg 2024 Tercapai

Mataram (Suara NTB) – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI)...

Swiss-Belhotel International Memikat Pasar Indonesia Timur dengan Rebranding Swiss-Belcourt Lombok

Praya (Suara NTB) – Swiss-Belhotel International dengan bangga memperkenalkan...

Gelar Wisuda Ke-XXIV, STP Mataram Hasilkan Lulusan yang Siap Kerja

Mataram (Suara NTB) –  Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram...

Pj Gubernur Ajukan Raperda tentang Pajak dan Retribusi Daerah

Mataram (Suara NTB) - Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs...

Dishub Lobar Wacanakan Kenaikan Tarif Parkir

Giri Menang (Suara NTB) - Dinas Perhubungan Kabupaten Lombok...

ARTKEL ACAK

Kualifikasi Diminta Diturunkan, Syarat Latar Belakang Pendidikan PPPK Beratkan Disabilitas di Lobar

0
Giri Menang (Suara NTB)  -Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lombok Barat (Lobar) dikeluhkan kalangan disabilitas, lantaran dari sisi kualifikasi atau latar...

Bertarung di Dapil ”Neraka” Lale Prayatni Siap Rebut Kursi DPRD NTB

0
Mataram (Suara NTB) –Keputusan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) NTB, Hj. Lale Prayatni untuk tampil di Pileg 2024 lewat Dapil Kota Mataram dinilai...

DPRD Dorong OPD Berinovasi, Rp2,6 Miliar Lebih Potensi PAD Lobar Hilang Tahun 2024

0
Giri Menang (Suara NTB) - Banyak potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Lombok Barat (Lobar) hilang tahun 2024, menyusul kebijakan pemerintah pusat tidak membolehkan...

Kolom