Tanjung (Suara NTB) – Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengapresiasi program Bulog Peduli Gizi yang dilaksanakan Perum Bulog Divre NTB di KLU, pekan lalu. Pemda optimis, jika semua BUMN, BUMD maupun NGO ikut terlibat mengintervensi penyebab masalah stunting, maka kualitas kesehatan bayi dan balita akan menjadi lebih baik.
Wabup KLU, Danny Karter Febrianto R., Jumat, 8 September 2023 mengatakan, program Bulog Peduli Gizi yang diselenggarakan di Desa Senaru, patut diapresiasi oleh pemerintah daerah. Pasalnya, melalui kegiatan pemberian Beras Fortivit yang ditujukan untuk penurunan prevalensi Balita Bawah Garis Merah (BGM), akan berdampak pada kasus stunting.
“Untuk KLU sendiri memiliki target wasting sebanyak 5,6 persen di tahun 2023, underweight 19,2 persen dengan absolut 3.802 orang,” ungkap Danny.
Ia menjelaskan, angka Stunting di Lombok Utara masih tersisa sebesar 19,3 persen atau setara dengan jumlah 3.823 orang. Secara nasional, angka itu ditargetkan menurun menjadi 14 persen.
Lebih lanjut, Wabup menyatakan Kecamatan Bayan merupakan kecamatan dengan angka stunting tertinggi di KLU yaitu sebanyak 27 persen. Sedangkan menurut desa di Kecamatan Bayan, desa terbanyak kasus berada di Desa Senaru.
“Atas nama Pemda, kami mengapresiasi Perum Bulog yang menggelar Bulog peduli gizi di Kabupaten Lombok Utara,”ucapnya.
Ia mendorong, semua pihak ikut berperan dalam mengatasi stunting. Sehingga dengan integrasi semua lini, program penanganan akan berjalan optimal.
“Dengan kekuatan SDM yang kita miliki serta beberapa program seperti Bulog peduli gizi ini, kita optimis target penurunan stunting nasional pada tahun 2024 ini bisa tercapai,” tandasnya.
Sementara, Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, David Susanto, menyampaikan strategi nasional percepatan penurunan stunting perlu dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas dengan melibatkan peran aktif para pemangku kepentingan melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi program antar lembaga pemerintah, baik di pusat maupun daerah.
“Perhatian Perum Bulog pada peningkatan gizi masyarakat, dilaksanakan melalui penyediaan produk pangan yang sehat dan berkualitas, dengan komitmen yang kuat untuk turut serta menyukseskan program pemerintah dalam pencegahan dan penurunan angka stunting di Indonesia,” tuturnya.
Salah satu komitmen yakni dengan penyediaan produk pangan bersertifikasi “Beras Fortivit” yang kaya akan kandungan mikronutrien seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B12, vitamin B9 (asam folat), zat besi dan seng (Zn) sehingga sangat sesuai untuk dikonsumsi dalam rangka penerapan pola hidup sehat berkelanjutan serta sangat sesuai untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam usia pertumbuhan.
“Perum Bulog mencanangkan program Bulog Peduli Gizi dengan penyerahan bantuan beras Fortivit sebanyak 7,65 ton yang diperuntukan bagi 255 Balita di Desa Senaru, untuk konsumsi selama tiga bulan dengan pagu alokasi 10 kg per balita per bulannya,” bebernya.
Selain itu dalam kegiatan Bulog peduli gizi terdapat pula beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan antara lain kegiatan pemantauan pertumbuhan balita dengan pendampingan dokter serta pemberian edukasi atau pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat.
“Semoga semua kita dapat berperan aktif dalam memberikan sumbangsihnya untuk menciptakan generasi sehat, cerdas dan tangguh bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang, melalui pemenuhan gizi seimbang,” demikian David. (ari)