Museum Negeri NTB menggelar Kegiatan “Museum untuk Disabilitas” dengan Lomba Mewarnai tingkat Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dan TK/PAUD Se-NTB, Sabtu 9 September 2023 di Museum Negeri NTB. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Pentas Seni dan Perpisahan dengan Bunda PAUD NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkiefkimansyah, S.E., M.Sc.
KEGIATAN yang bertajuk ”Gemilang, Generasi Emas Ceria Berbudaya”, dihadiri Bunda PAUD NTB, Hj. Niken Saptarini Widiyawati,, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M. Pd., sejumlah pejabat lingkup Dinas Dikbud dan Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, S.H., M.H.
Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam dalam laporannya menyampaikan, jika lomba mewarnai ini diikuti sekitar 50 anak-anak yang berasal dari SDLB dan ada sekitar 200 lebih peserta lomba yang terdiri dari PAUD dan TK se-NTB.
Bahkan, animo peserta yang ikut dalam kegiatan ini cukup bagus. Hal ini bisa dilihat dari peserta yang berasal dari Lombok Timur yang sudah berangkat dari pukul 5.30 pagi. ‘’Informasi dari guru pendampingnya setengah 6 sudah bersiap-siap ke sini, karena ada kegiatan ini. Dan memang ingin berpartisipasi dalam prosesi acara perpisahan Bunda PAUD Nusa Tenggara Barat,” ujarnya.
Dijelaskannya, dalam kegiatan ini pihaknya merangkaikan dua kegiatan yaitu Lomba Mewarnai, Pentas Seni dan perpisahan Bunda PAUD NTB. “Jadi konsep kegiatani kami ini adalah kami ingin menjadikan museum sebagai tempat yang menyenangkan dan kami ingin menjadikan kegiatan di museum ini adalah kegiatan yang ditunggu-tunggu,” ungkapnya.
Sementara Bunda PAUD NTB, Hj. Niken Saptarini Widiyawati, memberikan apresiasi atas lomba mewarnai ini, karena telah menjadikan museum sumber pengetahuan, sumber inspirasi, serta sumber semangat bagi anak-anak bangsa untuk berkumpul dan menyalurkan rasa ingin tahunya dalam berbagai hal.
Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus dan harus sering digelar. “Kegiatan mewarnai hari ini saya pikir sangat bagus, dan sangat sayang kalau hanya sekali setahun, kalau bisa setiap dua bulan atau setiap satu bulan dengan tema-tema berganti,’’ harapnya.
Di dalam museum, tambahnya, terdapat begitu banyak peninggalan, begitu banyak benda-benda yang luar biasa, begitu banyak cerita-cerita yang harus diketahui dan dipelajari. Untuk itu, ujarnya, semua yang ada di dalam museum ini bisa menjadi inspirasi untuk dikenal anak-anak NTB. Maka hal yang pertama dilakukan adalah dengan mewarnai objek-objek yang ada di museum ini.
“Saya pikir itu pengenalan awal sebelum nantinya mereka ingin tahu apa sih sebenarnya yang sedang diwarnai ini, apa kisah dibaliknya dan mereka akan kembali dan kembali datang ke museum kita tercinta ini yang memang sangat kita banggakan,” katanya.
Selama lima tahun bertugas sebagai Bunda PAUD, telah memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan anak-anak PAUD seluruh NTB dan memberikan kesempatan kepadanya untuk bertemu dengan anak-anak dari seluruh pelosok NTB dengan berbagai kondisinya, dan semuanya menjanjikan masa depan yang lebih baik.
Karena itu dirinya dan Pokja Bunda PAUD berupaya agar pendidikan anak usia dini mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah untuk semakin dikuatkan , semakin diperbaiki dan semakin ditingkatkan kualitasnya. ‘’Dan saya yakin pendidikan di masa usia dini ini adalah investasi terbesar,” katanya.
Pihaknya ingin agar anak-anak NTB punya rasa percaya diri sejak usia dini, menjadi anak-anak yang mampu berbicara dengan baik sejak usia dini. Menjadi anak-anak yang kreatif, dan menjadi anak-anak yang cerdas yang selalu bertanya serta selalu semangat selalu menyikapi berbagai hal dengan cara yang positif.
“Jadi saya titipkan ke bapak ibu semua untuk sama-sama menjaga anak-anak PAUD kita, memberikan pendidikan yang terbaik, memberikan lingkungan belajar yang terbaik untuk mereka dan mudah mudahan apa yang kita lakukan bersama sama sama bisa menjadi kenyataan di hari depan nanti. Indonesia bisa menjadi maju dengan orang-orang dari NTB yang luar biasa,” harapnya. (ham)