Mataram (Suara NTB) – Kementerian Sosial (Kemensos) RI mencoret 5.000 orang penerima bantuan sosial (bansos) di kota Mataram. Pencoretan ini secara otomatis karena ditemukan transaksi pinjaman dan atau pembelian kendaraan.
Kepala Dinas Sosial (Disos) Kota Mataram, Sudirman dikonfirmasi akhir pekan kemarin menyampaikan, data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di tahun 2022 mencapai 205.000 jiwa. Di tahun 2023, mengalami penurunan mencapai 5.000 jiwa. Pengurangan ini secara otomatis dilakukan oleh pemerintah pusat dengan harapan DTKS lebih rapi, tertib, dan valid. “Apa yang disampaikan oleh Kemensos sebelumnya berarti benar. Dan, Kota Mataram memiliki andil menurunkan 5.000 penerima bansos,” terang Sudirman.
Pengurangan DTKS karena yang bersangkutan masuk kategori mampu. Indikatornya adalah penerima manfaat memiliki anak sebagai pegawai, bekerja di perusahaan swasta, terdeteksi melakukan transaksi pembayaran tanah, pembelian kendaraan, peminjaman di bank dan lain sebagainya. Oleh Kemesos kata Sudirman, mereka kategorikan mampu sehingga secara otomatis dicoret. “Setelah diketahui ada transaksi, langsung dicoret,” terangnya.
Transaksi masyarakat terlacak karena data dari Kemensos dengan Kementerian Dalam Negeri terutama Direktorat Administrasi Kependudukan terintegrasi. Praktis, masyarakat tidak bisa menyembunyikan apabila ada transaksi-transaksi berupaya pinjaman, pembelian aset, dan lain sebagainya.
Di satu sisi lanjutnya, sebagian masyarakat juga dengan kesadaran sendiri meminta dikeluarkan dari penerima bantuan karena sudah merasa mampu secara ekonomi.
Sudirman mengakui, pencoretan ini menuai komplain dari masyarakat. Mereka menanyakan langsung ke kepala lingkungan dan petugas Dinsos di lingkungan. “Wajar kalau ada yang komplain. Setelah kita jelaskan, mereka kemudian paham,” ujarnya.
Dari 5.000 jiwa yang dicoret terdiri dari penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dan penerima bantuan non tunai. Sudirman berharap pencoretan ini bisa memberikan kontribusi untuk merapikan dan memvalidkan data penerima bantuan sosial di Kota Mataram. (cem)