Kesadaran Masyarakat Memanfaatkan Laboratorium Kesehatan Masih Rendah

Mataram (Suara NTB) – Kesadaran masyarakat di NTB untuk melakukan medical check up di laboratorium kesehatan terbilang masih rendah. Padahal, hal ini juga sangat berkaitan erat dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Branch Manager Prodia Mataram, Vidya Trisnawati, S. Farm., Apt mengatakan, perlunya dibangun kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Mengapa pemeriksaan ini penting dilakukan?, menurut Vidya, pemeriksaan Kesehatan di laboratorium tidak semata-mata dilakukan hanya ketika sedang sakit. Justru, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan lebih awal, potensi penyakit bisa dideteksi lebih awal. Dan lebih cepat ditangani.

“Medical check up ini harusnya rutin dilakukan. Paling tidak, setahun sekali. Kadang-kadang masyarakat mikirnya soal biaya pemeriksaan. Padahal, dengan pemeriksaan lebih awal, bisa dideteksi potensi penyakitnya. Jangan setelah sakit baru dicek, justru biaya penyembuhannya jauh lebih besar. Walaupun dibilang ditanggung BPJS misalnya, katanya.

Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan medical check up ini, kata Vidya, bisa dipengaruhi oleh tingkat Pendidikan masyarakat, maupun kemampuan secara finansial. Mungkin yang teripikir di masyarakat adalah biaya pemeriksaan yang mahal. Padahal tidak.

Vidya menambahkan, untuk mendorong kesadaran masyarakat melakukan pemeriksaan secara rutin ini, Prodia sendiri gencar melakukan edukasi kepada kelompok-kelompok masyarakat. Baik masyarakat yang intelek, maupun masyarakat yang kategorinya awal. Bahkan Prodia rutin melakukan seminar-seminar nasional tentang Kesehatan.

Kami konsen mengadakan edukasi, dan kami siap melalukan seminar-seminar kecil bila untuk jenis jenis penyakit tertentu jika dibutuhkan oleh masyarakat. Baik organisasi masyarakat pada umumnya, instansi pemerintah. Misalnya bagaimana tips-tips menjaga kesehatan dengan kondisi diabetes, atau mau tahu tentang general medical check up, kita siap, ujarnya.

Penyakit ini taunya penderitanya tiba-tiba meninggal. Tidak dilakukan deteksi dini. Padahal, dengan deteksi dini, ada upaya pencegahan dan pengendalian bisa dilakukan sebelum dampaknya serius. Ini yang perlu kita fahami bersama lebih dalam, tambahnya.

Deteksi dini risiko penyakit bisa dilakukan di Prodia, baik untuk screening, diagnose, maupun prediksi potensi penyakit berdasarkan genetik. Bisa dilakukan sekali seumur hidup. Misalnya, kalau ada orang tua yang punya riwayat penyakit diabetes, penyakit lupus, apa anaknya ada potensi mengalami penyakit yang sama. Itu bisa dideteksi, bisa dilakukan seumur hidup, demikian Vidya.

Untuk mendekatkan layanan check up ke masyarakat, Prodia sendiri telah membuka cabang untuk mengcover seluruh kabupaten/kota di NTB. Diantaranya di Kota Mataram, di Praya Lombok Tengah, di Selong Lombok Timur, di Sumbawa Besar, di Dompu, dan di Kota Bima. (bul)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Dukung Upaya Pemerintah Bebas Emisi Karbon, BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove...

0
Jakarta (suarantb.com)– Melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR), BRI secara konsisten terus mendukung dan merealisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). Komitmen ini diwujudkan...

Latest Posts

Dukung Upaya Pemerintah Bebas Emisi Karbon, BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove di Pulau Tidung, Total 10.500 Bibit di 2023

Jakarta (suarantb.com)– Melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR), BRI...

Beras Mendominasi Transaksi Pasar Lelang Komoditas Agro Ke-3 di NTB

Mataram (Suara NTB) - Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri...

Kekeringan Ekstrem Berkepanjangan Landa Sejumlah Daerah di NTB

Mataram (Suara NTB) – BMKG merilis data monitoring yang...

Normalisasi PJU By Pass BIL-Mandalika Tuntas Sebelum MotoGP

Praya (Suara NTB) - Kondisi lampu Penerang Jalan Umum...

Lahan Produktif di KLU Mulai Beralih Fungsi

Tanjung (Suara NTB)-Lahan produktif (sawah basah) di Kabupaten Lombok...

ARTKEL ACAK

Imigrasi Bima Ungkap WNA Tiongkok dan Taiwan Punya KTP Indonesia

0
Kota Bima (Suara NTB) - Jajaran Imigrasi Kelas III Non TPI Bima Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham NTB berhasil mengungkap ada warga negara asing (WNA)...

Pascasarjana Unram Terima 18 Mahasiswa Internasional

0
Mataram (Suara NTB) – Berdasarkan nota kesepahaman yang telah ditandatangani Universitas Mataram (Unram) dengan Sino Education Center (SEC) Malaysia pada 29 Agustus 2023 lalu...

Stok Pangan Aman di Tengah Ancaman El Nino

0
Mataram (Suara NTB) - Pemprov NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan menyatakan bahwa cadangan pangan di tengah ancaman El Nino di Provinsi NTB dalam kondisi...

Kolom