Tanjung (Suara NTB) – Perum Bulog turut berpartisipasi aktif dalam penanganan stunting di Kabupaten Lombok Utara. BUMN Pangan ini menggelontorkan ribuan kilogram beras bervitamin, Fortivit. Selama tiga bulan, Bulog akan menggelontorkan beras Fortivit kepada 255 balita di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
Penyerahan beras Fortivit kepada keluarga sasaran ini dilakukan oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan bersama Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, David Susanto, dan jajaran, Kamis, 7 September 2023. David dalam kesempatan ini menyampaikan, sebagai salah satu Creating Share Value TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan), Bulog Peduli kembali hadir dalam program “Bulog Peduli Gizi” sebagai bentuk komitmen nyata perusahaan guna menunjang gizi dan pertumbuhan Balita Bawah Garis Merah (BGM).
Bulog memberikan bantuan beras Fortivit sebanyak 7,650 Kg yang diperuntukan bagi 255 balita di Desa Senaru, untuk konsumsi selama 3 bulan, dengan pagu alokasi 10 Kg per balita perbulannya. David mengatakan beras Fortivit sangat cocok dikonsumsi oleh anak-anak dalam usia pertumbuhan dalam rangka penerapan pola hidup sehat karena kaya akan kandungan mikronutrien, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, zat besi dan seng (Zn).
Menurutnya, Perum Bulog memiliki kepedulian terhadap peningkatan gizi masyarakat yang sejalan dengan program pemerintah dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030 melalui strategi nasional percepatan penurunan stunting.
Selain memberikan bantuan beras Fortivit terdapat pula beberapa kegiatan lain yang dilaksanakan antara lain kegiatan pemantauan pertumbuhan serta pemeriksaan balita dengan pendampingan dokter serta pemberian edukasi/pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat.
“Kami menghadirkan langsung Dokter Spesialis Anak serta Dokter Pendamping dari Universitas Trisakti untuk memberikan edukasi kepada kader posyandu dan masyarakat dari beberapa penjuru desa di Kabupaten Lombok Utara terkait kepedulian pemenuhan gizi keluarga,’’ kata David.
Ia meyakini, pencegahan stunting bisa dilakukan dengan mengkonsumsi beras Fortivit, melihat pengalaman sebelumnya dilaksanakan di beberapa wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Kalimantan Barat, pertumbuhan dan perkembangan balita mengalami perubahan yang positif dengan mengkonsumsi beras Fortivit.
Harapannya kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menjamin pemenuhan asupan gizi dan meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga untuk menciptakan generasi sehat, cerdas dan tangguh bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang, melalui pemenuhan gizi seimbang.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto Ridawan mengatakan, persoalan stunting tidak boleh dianggap remeh karena berdampak pada keberhasilan pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan kualitas sumberdaya manusia sebagai generasi penerus pembangunan.
Saat ini stunting di Kabupaten Lombok Utara sebesar 19,3% dengan absolut 3823 orang, target nasional stunting di tahun 2024 sebesar 14%. dan wasting 5,2% dengan absolut 1.028 orang, target wasting Kabupaten Lombok Utara 5,6% di tahun 2023. Kemudian underweight 19,2% dengan absolut 3802 orang, angka ini melampaui target kabupaten 15,8 % di tahun 2023.
Kecamatan Bayan merupakan kecamatan dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Lombok Utara yaitu 27% dengan kasus tertinggi ada di Desa Senaru 30,8%. Hal ini menjadi dasar penentuan Desa Senaru sebagai lokus penanganan pemberian beras fortifikasi oleh Bulog yang merupakan salah satu upaya perbaikan gizi khususnya sasaran balita stunting.
“Dengan kekuatan sumberdaya manusia yang kita miliki di lombok utara serta program bulog peduli gizi ini, kita harus optimis bahwa target nasional percepatan penurunan stunting 14% di tahun 2024 bisa kita raih, dengan semangat yang terpatri dalam semboyan lombok utara “tioq tata tunaq”. semangat kebangkitan menuju kabupaten lombok utara yang bebas stunting,” harapnya. (bul)