Giri Menang (Suara NTB) – Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Barat (Lobar) hingga per tanggal 31 Agustus lalu mencapai 48 persen, dibanding tahun lalu pada periode yang sama terjadi peningkatan sekitar Rp15 miliar. Itu salah satunya ditopang oleh sumber pendapatan daerah, yakni PBB yang sudah mencapai 51 persen lebih, bahkan selama beberapa tahun terakhir baru kali capaian PBB di atas 50 persen per bulan Agustus.
‘’Dengan tren yang positif ini, pihak Bapenda pun optimis PAD bisa mencapai target yang diharapkan Pemkab,’’ tegas Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Bapenda Lobar Hj. Rosdiana saat dikonfirmasi, Rabu, 6 September 2023.
Dikatakan, untuk PAD khusus Bapenda progresnya terus meningkat. “Khusus Bapenda sendiri ditarget sudah tercapai 48 persen, kenaikannya dari tahun lalu Rp15 miliar lebih,”jelas dia.
Kendati target naik Rp30 miliar, ujarnya, sudah dicapai 48 persen dari target Rp160 miliar. Tren penarikan PAD biasanya efektif pada bulan April, seperti penarikan pajak (PBB). Memasuki bulan Mei, capaian PAD baru 4 persen. Namun beberapa bulan kemudian melonjak hingga 48 persen, sehingga pihaknya optimis beberapa bulan kedepan capaian PAD lebih besar lagi.
Kenaikan PAD ini, salah satunya ditopang oleh PBB. Khusus PBB, yang naik Rp3 miliar dibanding tahun lalu pada periode yang sama. Bahkan, baru kali ini mencapai 51 persen pada periode Agustus.
Kendati demikian, tambahnya, dari sisi target PBB naik sekitar 10 persen. Itu dari Rp21 miliar menjadi Rp23 miliar. Pihaknya optimis bisa tercapai. Capaian PBB ini akan lebih progresif lagi, pada bulan September ini. Karena jatuh tempo pembayaran PBB, tanggal 31 September ini, sehingga tren pembayaran PBB pun akan meningkat. Diakui, kendala dihadapi di awal tahun pada waktu pencetakan SPPT PBB, mesin server nya rusak.
Hal ini pun berdampak terhadap tertundanya penyebaran SPPT yang seharusnya dilakukan bulan April. “Itu menjadi terlambat, akibat server SPPT terkendala, butuh waktu penanganan,”imbuhnya.
Ke depan untuk menggenjot PAD, pihaknya memasimalkanvpenggunaan “Si Jempol Jari”, dimana mulai bulan ini semua pelayanan terkait SIM PBB melalui online. Pihaknya sudah menyiapkan operator di masing-masing UPT BKP. “Di masing-masing itu kita punya operator untuk mempermudah pelayanan online SIM PBB,”jelasnya.
Aplikasi ini juga diterapkan di beberapa hotel dan restoran. Sejauh ini banyak hotel yang meminta pelayanan ini, namun selama ini Perjanjian Kerja Sama masih dengan dua bank, yakni Bank NTB Syariah dan BNI. Karena itu, kedepan pihaknya akan bekerjasama juga dengan Bank Mandiri agar jangkauan WPnya lebih banyak lagi.
Di samping meningkatkan pelayanan melalui sistem online, pihaknya juga gencar turun ke lapangan melalui Tim Mentari (Menagih Setiap Hari).
Dari sisi peningkatan pelayanan dan pengawasan juga, Pihaknya bekerjasama dengan Bank NTB memasang tapping box di 60 titik wajib pajak. Dengan berbagai langkah yang sudah dilakukan ini, pihaknya tetap optimis target PAD bisa dicapai. Ditambah, lagi kondisi sudah berangsur-angsur pulih dampak pandemi. Kendati, belum pulih betul seperti sebelum pandemi. (her)