Mataram (Suara NTB) – Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan tahun 2023 sudah dibuka sejak 8 Agustus 2023 sampai dengan 9 September 2023. Kemendikbudristek mengajak para generasi muda untuk menjadi guru melalui PPG Prajabatan. PPG Prajabatan 2023 membuka bidang studi umum, muatan lokal, dan vokasi.
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) NTB, Drs. Suka, M.Pd., pada Rabu, 6 September 2023 mengingatkan kepada masyarakat yang ingin menjadi guru agar mendafatar PPG Prajabatan yang akan ditutup lusa, Sabtu, 9 September 2023.
“Bagi Anda lulusan S1/D4 yang memiliki panggilan hati untuk menjadi guru, jangan lewatkan kesempatan ini,” ajak Suka.
Beberapa persyaratan mendaftar PPG Prajabatan, di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). Tidak atau belum pernah terdaftar sebagai guru/kepala sekolah pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Sistem Informasi dan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Agama (Simpatika).
Pendaftar berusia maksimal 32 tahun pada 31 Desember tahun pendaftaran. Pendaftar juga memiliki ijazah dengan kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) yang terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti) atau terdata pada basis unit data unit Penyetaraan Ijazah Luar Negeri bagi lulusan perguruan tinggi di luar negeri.
Suka juga menjelaskan, pendaftar harus memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) paling rendah 3,00 (tiga koma nol nol). Menandatangani pakta integritas, memiliki surat keterangan sehat jasmani dan rohani, memiliki surat keterangan berkelakuan baik, dan memiliki surat keterangan bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza).
Bidang studi PPG Prajabatan tahun 2023, untuk bidang studi umum yaitu guru kelas SD, Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Sejarah, Seni Budaya, Bimbingan Konseling, dan Sosiologi. Bidang studi vokasi, yaitu pemasaran, manajemen perkantoran dan layanan bisnis, Teknik ketenagalistrikan, Teknik elektronika, dan kuliner. Sementara untuk bidang studi muatan lokal, yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Bali. (ron)