PEMPROV NTB berencana menyesuaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg yang selama ini berlaku di masyarakat. Apalagi, pemerintah sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022 lalu. Sementara HET pembelian elpiji 3 kg masih menggunakan HET lama.
Bahkan Surat Keputusan (SK) mengenai usulan penyesuaian HET elpiji 3 kg sudah beredar di masyarakat dan ditandatangani Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah.
Kepala Biro Perekonomian Setda NTB Drs. H. Wirajaya Kusuma, M.H., pada Suara NTB, Rabu, 6 September 2023, membenarkan mengenai adanya SK mengenai usulan penyesuaian HET elpiji 3 kg. Namun, keputusan pemberlakuan HET ini masih belum dilakukan.
Menurutnya, pemberlakuan HET baru 3 kg ini masih dikoordinasikan dengan pihak Hiswana Migas NTB. Setelah ada koordinasi dan momen waktu yang tepat, maka pemerintah daerah akan menyesuaikan HET elpiji 3 kg ini.
Pada lampiran Keputusan Gubernur Nomor 750-444 tahun 2023 ada beberapa item yang diusulkan ada kenaikan. Seperti harga tebus penyalur atau agen ke Pertamina termasuk PPN disesuaikan dengan jarak angkut. Selain itu, yang minta disesuaikan adalah margin penyalur atau agen, harga di titik serah agen atau penyalur.
Komponen lain yang mesti disesuaikan adalah tambahan biaya operasional penyalur atau agen ke sub penyalur atau pangkalan. Begitu juga harga tebus sub penyalur atau pangkalan ke penyalur atau agen. Termasuk margin sub penyalur atau pangkalan menjadi salah satu komponen yang disesuaikan untuk menentukan HET elpiji 3kg.
Untuk itu, HET elpiji 3kg dari 0-60 kilometer ditetapkan sebesar Rp18.000, dari 60-120 kilometer, HET elpiji 3 kilogram ditetapkan sebesar Rp18.750 dan jarak angkut lebih dari 120 kilometer HET, ditetapkan Rp19. 500. (ham)