Praya (Suara NTB) – Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Harfendi S.IP.M.Sc., menegaskan kesiapan jajarannya untuk membantu pengamanan pelaksanaan event balap dunia MotoGP di Pertamina Mandalika International Circuit, 13-15 Oktober 2023 mendatang. Dengan siap mengirim personil untuk mem-back up pengamanan event dunia tersebut. Bahkan, jika butuh kendaraan tempur (ranpur) untuk optimalisasi pengamanan siap diterjunkan.
“Dari Polda (NTB) sudah bersurat ke kita terkait dukungan personel pengamanan event MotoGP di kawasan The Mandalika. Dan, pada prinsipnya siap membantu,” tegas Pangdam Udayana, Mayjen TNI Harfendi S.IP.M.Sc., kepada wartawan saat ditemui di Kodim 1620/Lombok Tengah (Loteng), Rabu, 6 September 2023.
Dikatakannya, dalam hal pengamanan event sendiri tanggung jawab penuh tetap ada ditangan aparat kepolisian. TNI dalam hal ini sipatnya membantu, sesuai kebutuhan dan kondisi yang ada. Apakah itu personil, material pendukung lainnya termasuk ranpur siap diterjunkan.
Dalam hal personil, baik itu personil di batalyon, Kodim higga Korem semua bisa digerakkan. Untuk memastikan event MotoGP bisa berjalan aman, lancar serta sukses. “Soal berapa kebutuhan personel dan lainnya nanti dilihat sesuai kondisi yang dilapangan,”tegas jenderal TNI bintang dua ini.
Tertibkan Pedagang Asongan
Sebelumnya, Asisten II Setda Loteng, H.Lendek Jayadi, mengatakan persiapan event MotoGP sejauh ini terus dilakukan. Salah satu yang jadi fokus saat ini terkait penertiban pedagang asongan yang ada di sekitar sirkuit internasional Mandalika maupun yang ada kawasan The Mandalika. Di mana masih banyak yang ditemukan berjualan disembarang tempat.
Sehingga pemerintah bersama dengan MGPA maupun ITDC, terus berupaya memberikan pemahanan kepada para pedagang asongan tersebut supaya tidak berjualan sembarangan. Untuk itu nanti akan disiapkan satu area khusus bagi pada pedagangan asongan untuk berjualan. Agar lebih teratur dan rapi.
“Kita akui masih agak sulit menertiban para pedagangan asongan jelang perhelatan MotoGP. Dan, pada gelaran event MotoGP lalu, persoalan ini masuk jadi catatan. Tapi kita tetap berupaya melakukan menertibkan supaya bisa lebih teratur. Tanpa harus merugikan para pedagang asongan itu sendiri,” ujar Pelakasana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng ini. (kir)