400 KK di Dasan Geria Terdampak Proyek Bendungan Meninting Alami Krisis Air Bersih

Giri Menang (Suara NTB) – Sekitar 400 kepala kelaurga (KK) atau 1.200 jiwa warga Dusun Dasan Geria Utara, Desa Dasan Geria Kecamatan Lingsar, Lombok Barat mengalami krisis air bersih. Pasalnya, air sungai yang biasa dipakai sehari-hari oleh warga kondisinya kotor (tercemar), diduga terdampak proyek Bendungan Meninting. Ditambah lagi, sumur di desa itu minim sekali dan musim kemarau menyebabkan sumber air menyusut drastis.

Untuk membantu warga mendapatkan bersih, pihak Kepolisian turun mendroping air ke daerah setempat. Pendistribusian air bersih disaksikan Ketua TP PKK Lobar, Hj. Khairatun Fauzan Khalid, Camat Lingsar Marzuki dan anggota DPRD Jumarti yang berdomisili di dusun setempat.

Politisi PPP itu menegaskan akibat musim kemarau panjang, menyebabkan air di wilayah itu limit. Padahal kawasan itu diketahui tidak pernah kekurangan air bersih.

“Kondisi kekeringan dipicu Bendungan Meninting yang sedang dikerjakan di daerah hulu,”kata dia kemarin. Air yang mengalir dari hulu (bendungan) masih ada, hanya saja kondisinya tak bisa dipakai warga karena airnya kotor dan keruh. Itu disebabkan aktivitas yang dilakukan proyek bendungan di wilayah hulu tersebut. “Sehingga airnya tidak bisa digunakan oleh masyarakat, baik mencuci, memasak maupun dikonsumsi, tidak layak,”tegasnya.

Kondisi air sungai yang keruh ini sudah berlangsung lama, sehingga tak bisa dipakai warga. Pihaknya pun sudah meminta kepada pemerintah dan pengelola bendungan agar membantu warga sumur bor. Dan pihak desa pun sudah mengusulkan itu melalui surat resmi. “Pemerintah desa sudah bersurat dua kali, kami mohon lah dibangunkan sumur bor,” harap dia.

Oleh karena itulah, pihak desa dan kecamatan meminta bantuan ke Polresta Mataram untuk didroping air bersih. “Dan Alhamdulillah, kami sudah didropkan air, dan diserahkan bersama-sama Polresta Mataram, ibu Ketua PKK dan desa serta kecamatan,” imbuhnya.

Belum lagi, dampak lain proyek bendungan itu, warga yang memiliki kolam budidaya ikan nyaris tidak bisa beraktivitas selama beberapa tahun terakhir. “Mata pencaharian warga hilang jadinya, karena airnya kotor (keruh),”tegasnya.

Sementara itu, Camat Lingsar, Marzuki mengatakan kondisi krisis air terjadi hampir merata di sekitar wilayahnya. “Bukan hanya wilayah seputaran Bendungan Meninting saja, namun sampai Batu Mekar juga,” jelasnya.

Langkah antisipatif sudah dilakukan, dengan cara penghijauan untuk menjaga kelestarian sumber air yang ada di hutan-hutan. Dan juga penambahan sumur bor serta mengatasi kebocoran pipa air.

Sejauh ini untuk sumur bor dari pihak pengelola Bendungan Meninting sudah membantu pembangunan di Desa Gegerung. Sedangkan untuk di Dasan Geria, belum dibangun. “Karena baru sebulan yang lalu mengusulkan,” imbuhnya. (her)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Latest Posts

ASEAN PR Nobatkan BRI Sebagai ‘Best Government Public Relations in Indonesia’, Buah Kehumasan Yang Efektif

Jakarta (suarantb.com)– Komunikasi yang efektif menjadi salah satu tolok...

Bukan Hanya untuk Beribadah, Ini Manfaat Sarung Gajah Duduk Dalam Keseharian

Mataram (Suara NTB) - Sarung adalah kain lebar yang...

Dipimpin Kaesang Pangarep, PSI NTB Optimis Target Pemenangan Pileg 2024 Tercapai

Mataram (Suara NTB) – DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI)...

Swiss-Belhotel International Memikat Pasar Indonesia Timur dengan Rebranding Swiss-Belcourt Lombok

Praya (Suara NTB) – Swiss-Belhotel International dengan bangga memperkenalkan...

ARTKEL ACAK

Usai Dilantik, Pj Walikota Beri Sinyal Rombak Pejabat Pemkot Bima

0
Kota Bima (Suara NTB) - Penjabat (Pj) Walikota Bima terpilih, Ir. H. Mohammad Rum, MT., memberikan sinyal akan merombak pejabat ruang lingkup Pemerintah Kota...

Dua Seri MXGP 2024 Kembali akan Digelar di NTB

0
Gubernur NTB periode 2018-2023, Dr. H. Zulkieflimansyah, mengungkapkan bahwa ajang Motor Cross Grand Prix (MXGP) 2024 akan kembali diadakan di NTB. Sama dengan gelaran...

Perumdam Tiara Loteng Target Tanam 10 Ribu Pohon Setahun

0
Praya (Suara NTB) - Sebagai salah satu penerima manfaat keberadaan hutan, Perusahaam Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Ardhia Rinjani (Tiara) Lombok Tengah (Loteng)...

Kolom