Progran Vaksin HPV Perlu Didukung, Kanker Serviks Jadi Penyebab Kematian Tertinggi

Giri Menang (Suara NTB) – Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) pada Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar, dr. H. Ahmad Taufik Fathoni, menyebut kanker serviks menjadi penyebab kematian tertinggi kaum perempuan. Untuk mengurangi risiko tersebut, pemerintah melakukan vaksinasi human papillomavirus (HPV). Orang tua pun perlu mengetahui pentingnya anak harus memperoleh vaksin HPV. Terlebih saat ini vaksinasi khusus bagi perempuan itu telah digratiskan pemerintah.

“Karena vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks pada wanita. Kenapa dari anak usia 11-13 tahun, itu untuk pencegahan sejak awal,”  jelas Fathoni, yang dikonfirmasi Senin, 4 September 2023.

Terlebih, kata dia, kanker serviks menjadi kanker tertinggi urutan pertama penyebab kematian pada perempuan.  “Kanker serviks tertinggi 1 (urutan pertama) penyebab kematian untuk jenis kanker. Dan Indonesia menjadi urutan nomor 1 di Asia Tenggara, nomor 2 di Asia dan nomor 8 di dunia,” bebernya.

Oleh karena itu, kata dia saat ini vaksinasi HPV ini menjadi program imunisasi wajib dan masuk dalam imunisasi dasar lengkap. Saat disinggung mengapa vaksinasi ini baru digencarkan sekarang dan tidak dilakukan sejak bertahun-tahun sebelumnya. Fathoni mengatakan, selain penelitian mengenai kelayakan vaksin tersebut apakah aman digunakan, itu memerlukan waktu yang cukup lama. Tetapi juga karena vaksin jenis ini diakuinya, harganya tergolong mahal. Dan saat ini pemerintah telah memberikannya secara gratis baagi masyarakat yang masuk dalam ketentuan penerima vaksin.

“Penelitian vaksin memerlukan waktu lama, karena harus aman digunakan. Terus harganya mahal, satu dosis itu, Rp1 juta lebih. Dan pemerintah kan selama dua tahun beli vaksin Covid-19, mungkin sekarang baru ada anggaran untuk beli vaksin HPV,” tutur dia.

Namun untuk saat ini, diakuinya arahan dari pemerintah pusat yang menggalakkan program tersebut mengarahkan bahwa sasarannya masih untuk anak perempuan usia 11-13 tahun. Sedangkan untuk usia di atasnya atau pun perempuan yang sudah  menikah, pihaknya masih menunggu arahan dari Kemenkes.

“Untuk saat ini, bagi yang sudah menikah harus pemeriksaan pap smear dulu. Jika hasil negatif baru boleh vaksin. Tapi vaksinnya bayar sendiri,”  bebernya.

Untuk itu, pihaknya berpesan kepada para orang tua murid yang ada di Lombok Barat untuk mendukung dan tidak menolak ketika anaknya akan diberikan vaksin HPV di sekolah. Karena sejauh ini, vaksin tersebut dinilai aman dan tidak ada keluhan pasca imunisasi yang dilaporkan oleh anak-anak yang telah divaksin. Terlebih dengan kemudahan yang telah difasilitasi pemerintah, bahkan diberikan secara gratis.

“Untuk masyarakat yang punya anak usia 11-13 tahun. Yang sekolah maupun tidak sekolah, sebaiknya ikut program imunisasi HPV agar bisa mencegah terjadi nya kanker serviks atau mulut rahim, karena dengan vaksin HPV aman tidak ada keluhan pasca imunisasi,” pesan Fathoni.(her)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Bupati KSB Targetkan Jalan Lingkungan Desa Mulus

0
Taliwang (Suara NTB) - Bupati Sumbawa Barat, H. W. Musyafirin menyatakan, misi "jalan tanah" yang diusung pemerintahannya tahun ini akan mulai menyasar pembangunan dan...

Latest Posts

Bupati KSB Targetkan Jalan Lingkungan Desa Mulus

Taliwang (Suara NTB) - Bupati Sumbawa Barat, H. W....

Kader Golkar Loteng Dukung Suhaili di Pilkada NTB Nursiah di Pilkada Loteng

Praya (Suara NTB) - Nama H.M. Suhaili, FT., diinternal...

Disiplin dan Amanah Jaga NKRI, 21 Putra KLU Jadi Anggota Komponen Cadangan

Tanjung (Suara NTB) - Sebanyak 21 orang putra daerah...

Nonton MotoGP, Penonton Bisa Gunakan Kendaraan Sendiri

Mataram (Suara NTB) - MotoGP di Pertamina Mandalika International...

Anggaran Rp17 Miliar, Kasus Stunting di Lobar Berhasil Ditekan

Giri Menang (Suara NTB) - Pemerintah pusat menggelontorkan Rp17...

ARTKEL ACAK

Pelamar Formasi Tenaga Teknis Nihil, Non ASN Lobar Keluhkan Seleksi PPPK Minim Akomodir Lulusan...

0
Giri Menang (Suara NTB) - Pendaftaran seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lombok Barat (Lobar) yang dibuka selama dua hari, masih minim...

Bupati Hibahkan Aset Tanah dan Bangunan Belanda Jadi Kantor Desa Sikur

0
Selong (Suara NTB) - Bupati Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy, menghibahkan aset tanah dan bangunan peninggalan Belanda di Sikur menjadi kantor desa Sikur. Pemberian...

Bawaslu NTB Ingatkan Parpol Pedomani Aturan Dalam Pencermatan DCT

0
Mataram (Suara NTB) – KPU NTB melakukan pencermatan terhadap rancangan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) anggota DPRD Provinsi pemilu 2024. Tahapan pencermatan rancangan DCT...

Kolom