Giri Menang (Suara NTB) – Forum Kerja Sama Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Barat (Lobar) menindaklanjuti hasil studi tiru ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dilaksanakan awal Agustus lalu. Beberapa hasil studi tiru yang ditindaklanjuti dalam kegiatan pertemuan penguatan kapasitas dan tindaklanjut hasil studi tiru bertemakan “Pengelolaan, Integritas Keilmuan, dan Kemandirian Pondok Pesantren” di Ponpes Nurul Haramain NWDI Narmada pada Senin, 4 September 2023. Di antaranya, metode pembelajaran maupun kemandirian ekonomi ponpes.
Pertemuan silaturahmi FKSPP dihadiri Bupati Lobar H Fauzan Khalid, Ketua FKSPP Lobar TGH Nafsin Khalily, Sekretaris Ustadz Amrul Jihadi, beserta pengurus. Hadir pula para pimpinan dan pengurus Ponpes dari wilayah se Lobar dan Camat Narmada M Busyairi.
Dalam kegiatan itu, diisi dialog terbuka mengangkat berbagai materi. Di antaranya, mengupas tema manajemen ponpes dan integritas keilmuan diisi TGH Mukhlis Ibrahim, Pimpinan Ponpes Islahuddiny Kediri. TGH. Falahudin, Ketua PW Muhammadiyah NTB dan TGH Lalu Fattimura Farhan pimpinan Ponpes Selaparang Kediri.
Kemudian dialog kedua, tentang Pemberdayaan Ponpes disisi oleh TGH Muharrar Mahfudz pimpinan Ponpes Nurul Hakim, Dr. Jamaludin, pimpinan Ponpes Sayang Ibu Lingsar, TGH Hasanain Juaini Pimpinan Ponpes Al-Haramain Narmada dan Dirut PT AMGM HL Ahmad Zaini.
Dalam kesempatan itu, Bupati Lobar mengatakan dirinya puas dengan pelaksanaan studi tiru FKSPP ke DIY. Sebab ada semacam semangat ingin meniru yang kurang dan menindaklanjuti hasil studi banding tersebut.
“Lebih-lebih FKSPP melaksanakan pertemuan menindaklanjuti studi tiru ini, mudah-mudahan apa yang dibahas pada pertemuan ini bisa dikolaborasikan dalam bentuk teknis, seperti kerjasama sehingga bisa diterapkan di masing-masing ponpes,” jelasnya.
Menurutnya, beberapa ponpes dari sisi kemandirian, seperti Nurul Hakim Kediri, Nurul Haramain NWDI Narmada, Ponpes Sayang Ibu Lingsar dan beberapa ponpes lainnya.
Sementara itu, Ketua FKSPP Lobar TGH. Nafsin Khalily mengatakan, pada awal bulan Agustus lalu FKSPP mengadakan studi tiru ke DIY. Beberapa hal yang ditindaklanjuti terutama menyangkut metode pembelajaran dan kemandirian ekonomi ponpes. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil studi tiru, sangat banyak hal yang bisa ditiru untuk dikembangkan di masing-masing ponpes. Baik dari sisi metode pembelajaran dan pengembangan ekonomi,”jelasnya.
Pihaknya yakin banyak ponpes yang sudah dan sedang menerapkan hal-hal yang dihasilkan dari studi tiru tersebut. Tentunya FKSPP membedah hal-hal apa yang bisa diterapkan di masing-masing ponpes ke depan. “Kita bedah dan tindaklanjuti,”imbuhnya.
Dalam pertemuan ini diundang 100 pimpinan ponpes. Para pimpinan ponpes yang tak berkesempatan hadir ada yang mengirim perwakilan. Ke depan kegiatan silaturahmi antar ponpes semacam ini salah satu tradisi yang harus diperkuat. Sebab ini penting untuk saling bertukar informasi dan menjalin silaturahmi antar ponpes. (her)