Praya (Suara NTB) – Satuan Tugas (Satgas) khusus pengaduan direncanakan akan dibentuk guna mendukung gelaran event MotoGP seri Indonesia yang bakal berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit, 13-15 Oktober 2023 mendatang. Selain menampung dan membantu penyelesaian persoalan yang terkait akomodasi selama event berlangsung, tim tersebut juga akan membantu memfasilitasi penyelesaian persoalan transportasi serta persoalan lainnya yang terkait event MotoGP.
“Finalisasi sedang dilakukan dan diharapkan dalam waktu dekat ini, tim pengaduan ini sudah terbentuk,” ungkap Asisten II Setda Loteng, H.Lendek Jayadi, kepada wartawan, Selasa, 5 September 2023.
Berbagai unsur akan dilibatkan dalam tim tersebut nantinya, mulai dari unsur pemerintah daerah, pelaku wisata hingga aparat penegak hukum (APH) juga masuk. Mengingat, tanggung jawab serta tugas tim tersebut cukup luas. Bahkan, jika diperlukan akan melibatkan Satgas Saber Pungli guna membantu mengantisipasi dan mencegah munculnya aksi pungli (pungutan liar) di sekitar kawasan The Mandalika, tempat event MotoGP digelar.
Keberadaan tim pengaduan tersebut dinilai penting, berkaca dari pengalaman penyelenggaraan event MotoGP sebelumnya. Di mana cukup banyak persoalan yang muncul. Utamanya yang berkaitan dengan persoalan akomodasi, sehingga cukup berdampak pada citra gelaran event MotoGP itu sendiri.
Harapannya, ketika ada persoalan atau keluhan yang berkaitan dengan akomodasi, transportasi dan lainnya selama event berlangsung, tim ini bisa memfasilitas penyelesaiannya, sehingga potensi terjadi polemik yang bisa menimbulkan kesan kurang bisa diantisipasi. “Ini salah bentuk dukungan pemerintah untuk memastikan event MotoGP bisa berjalan dengan lancar,” tegas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng ini.
Disinggung terkait ketersediaan kamar hotel di kawasan The Mandalika jelang event MotoGP sejauh ini, Lendek mengaku saat ini bookingan kamar hotel sudah di atas 90 persen. Kondisi tersebut turut memicu kenaikan harga kamar hotel. Meskipun masih dalam kategori yang wajar.
Secara regulasi, kenaikan harga kamar hotel di kawasan The Mandalika masih dimungkinkan. Tetapi maksimal 3 kali lipat dari harga normalnya. Tidak boleh lebih dari standard yang diberikan. “Namanya juga permintaan sedang tinggi, jadi wajar ada kenaikan harga kamar hotel. Tapi masih dalam ambang batas wajar,” terangnya.
Yang masih banyak tersedia di kawasan The Mandalika yakni homestay dan sarana hunian sementara (sarhunta) milik masyarakat. Dan, ini bisa menjadi alternatif bagi wisatawan yang mau menginap di seputaran kawasan The Mandalika. (kir)