Giri Menang (Suara NTB) – Sekitar 2.000 jiwa masyarakat yang ada di Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan Lombok Barat masih kesulitan air bersih, terutama pada saat musim kemarau seperti ini. Kendati sudah terpasang sumur bor di beberapa Dusun yang menjadi titik kekeringan, namun pendistribusian air bersih dari sumur bor belum bisa lakukan. Ini lantaran masih terkendala jaringan instalasi air atau perpipaan untuk mengalirkan air yang belum ada.
Akibatnya, sumur bor yang sudah dibangun, untuk sementara hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan sumur bor. Sedangkan untuk masyarakat yang jauh belum bisa menikmati air, sebab air belum ada pipa yang bisa dipasang untuk menyalurkan air ke masyarakat yg jauh dari sumur bor. Komdisi krisis air bersih ini diperparah suplai air dari bendungan Pengga macet sejak dua bulan terakhir menyebabkan petani di daerah itu tidak bisa bercocok tanam.
“Kami butuh pipa yang memasang instalasi air, agar bisa kita alirkan ke masyarakat yang lokasi jauh dari sumur bor, ” kata M. Hamdani, Kades Giri Sasak, saat ditemui kemarin.
Kades menyebutkan, saat ini sudah ada lima titik sumur bor di Giri Sasak, namun masih belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat saat musim kemarau seperti saat ini. Sehingga ada tiga Dusun yaitu masih terdampak kekeringan, yaitu Dusun Buntage, Tanaq Puteh, dan Dusun Pengendekan. Di tiga dusun ini ada sekitar 2000 jiwa Terdampak. “Ada 2000 an jiwa kesulitan air bersih, di tiga dusun itu,” sebutnya.Untuk yang di Dusun Tanah Puteh, beberapa hari yang lalu sudah selesai pembangunan sumur bor dan sudah bisa dinikmati oleh masyarakat, namun hanya masyarakat yang dekat dengan lokasi sumur bor saja yang dengan mudah bisa menikmati air bersih. Sedangkan untuk masyarakat yang jauh, masih kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Kita akan upayakan, pasangan jaringan perpipaan untuk masyarakat, ” tegasnya.
Fasilitas sumur bor yang sudah ada, yaitu ada di Dusun Lendang Sedi ada tiga sumur Bor, di Dusun Pengendekan Utara satu unit, dan di Tanah Puteh satu serta ada bangunan Pamsimas. Akan tetapi lima sumur bor ini terkendala belum adanya jaringan perpipaan yang terpasang yang bisa menjangkau masyarakat yang jauh dari titik sumur bor.
“Kendalanya kita tidak ada jaringan pipa makanya, masyarakat masih kesulitan air bersih saat kemarau, ” tegasnya. Untuk mengatasi masalah pipa ini, pihaknya akan mencoba mengusulkan ke Dinas PUPR Lombok Barat agar bisa dibantu pemasangan jaringan pipa, atau ke pihak PTAM Giri Menang, agar bisa dilakukan pemasangan jaringan pipa untuk masyarakat. ” Kita upayakan supaya bisa dibantu dari Dinas PUPR dan PDAM, ” ujarnya. Kepala Dusun Tanah Puteh H. M Asri Wiraguna, menyebutkan pembangunan sumur bor di dusun tersebut sukses, airnya sudah keluar setelah dibor dengan kedalaman 50 meter,” Alhamdulillah sudah berhasil, airnya sudah keluar, dan sudah dinikmati oleh masyarakat, ” paparnya.
Di dusun ini memang langganan kekeringan. Ketika musim kemarau, mereka kesulitan air bersih. Jangan untuk mandi, untuk memasak saja mereka harus berhemat air. Sumur-sumur berair. Tetapi, kini mereka tak kesulitan air. Beberapa hari lalu, pengeboran sumur di dusun yang membuahkan hasil. Adanya sumur bor ini membuat warga bahagia, mereka langsung riuh ketika sumur bor mengeluarkan air.” Alhamdulillah sekarang kami sudah tidak butuh dikirimi air bersih,” ujarnya. (her)