Taliwang (Suara NTB) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disakertrans) Sumbawa Barat menyatakan telah meminta manajemen PT Pembangunan Perumahan (PTPP) Tbk. selaku pelaksana pembangunan proyek bandara Kiantar agar dalam melakukan perekrutan tenaga kerja menggunanakan mekanisme satu pintu.
“Minggu lalu kami bersama PT AMMAN ke lokasi bandara dan saat itu kami sampaikan bahwa ada ketentuan (pola rekrutmen) satu pintu yang harus dipatuhi perusahaan jika ingin merekrut pekerja,” sebut sekretaris Disnakertrans KSB, Slamet Riadi.
Dalam melaksanakan pembangunan proyek bandara Kiantar, PTPP menggandeng setidaknya 4 sub kontraktor (subkont). Sementara ini, kata Slamet proses pembangunan bandara di kecamatan Poto Tano itu memang masih memanfaatkan tenaga kerja terampil (skill) yakni operator alat berat. “Yang sedang dikerjakan adalah run away-nya. Dan semua itu alat berat yang beroperasi,” paparnya.
Berdasarkan penjelasan PTPP, Slamet memperkirakan, rekrutmen tenaga kerja non skill untuk proyek bandara itu baru akan dilalukan sekitar bulan Oktober atau November. Saat itu pengerjaan sudah memasuki tahap konstruksi bangunan gedung dan fasilitas pendukung lainnnya.
Di tahap konstuksi itulah, sambung Meta sapaan akrabnya menyatakan, PTPP berikut seluruh subkont-nya wajib membuka lowongan kerja melalui mekanisme satu pintu di Disnakertrans KSB. “Mereka (PTPP) sebenarnya bilang sudah merekrut beberapa pekerja non skill dari warga setempat dan itu lewat rekomendasi BPD (badan permusyawaratan desa). Tapi kami sampaikan itu tidak kuat karena kalau ada masalah tentu tidak bisa selesai di tingkat desa saja,” beber Meta.
Meta berharap PTPP berikut para subkont yang mengerjakan proyek pembangunan bandara Kiantar patuh dengan ketentuan pola rekrutmen satu pintu yang telah ada. Ini sebagai bentuk komitmen kepatuhan perusahaan kepada pemerintag sekaligus jaminan untuk transparansi kepada masyarakat.
“Jangan kemudian ada masalah baru mau bawa ke dinas. Nanti kami kesulitan menyelesaikannya. Jadi kalau mau aman ya sejak awal libatkan kami dengan cara ikut mekanisme rekrutmen satu pintu tadi,” saran mantan sekretaris DPMD KSB ini.
Selanjutnya ditanya mengenai kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan PTPP dan mitranya untuk mengerjakan bandara Kiantar? Meta mengaku, PTP belum menyampaikan ke pihaknya. Namun demikian sambungnya, perusahaan nantinya harus tetap melaporkan data kebutuhan pekerjanya tersebut. “Sebelum buka lowongan mereka harus lapor dulu ke kami. Data itulah kemudian yang akan kita olah dan sebagai bahan proses rekrutmen satu pintu,” imbuhnya. (bug)