Giri Menang (Suara NTB) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) telah selesai melaksanakan pengabdian KKN di Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar Lombok Barat. Selama 45 hari terjun dan mengabdi di desa setempat, 15 orang mahasiswa KKN yang tergabung dalam kelompok 50 berkontribusi membantu penanganan berbagai permalasahan yang dihadapi warga di desa tersebut. Mulai dari masalah penanganan sampah dan stunting. Sesuai dengan tema besar yang mereka angkat “Desa ku Bersih dan Sehat”
Juldani Aditya, perwakilan KKN Ummat kelompok 50 menjelaskan kegiatan KKN dilaksanakan selama 45 hari, dimulai tanggal 17 Juli hingga 31 Agustus 2023. Kegiatan penyerahan mahasiswa KKN dilakukan secara resmi oleh dosen pembimbing lapangan, dan juga ditarik oleh dosen pada tanggal 31 Agustus yang lalu. Jumlah mahasiswa yang tergabung kelompok 50 sebanyak 15 orang, terdiri dari Feri Irawan selaku Ketua Kelompok, Fezi Hakiki, Juldani Aditya, Febrian Ekasapta Haryadi, Maulidiyan Firdaus, Moh Syawalluddin, M Jalalludin Akbar, Herwansyah, Aminina Ristanti, Buanita Berliana Putri, Elisa Oktriani, Nabila Rahmatina Zaen, Reni Purnamawati, Uswatun Hasanah dan Viara Amaelisa.
Para mahasiswa ini berasal dari masing-masing program studi dan fakultas kecuali dari FKIP. “Tujuan kami KKN bagiamana cara kita mengimplementasikan ilmu yang kami dapatkan di perkuliahan kepada masyarakat luas,”jelas dia. Pada Kegiatan KKN ini, kelompok 50 mengangkat tema besar yakni “Desa Ku Bersih dan Sehat”. Dimana tema ini dilaksanakan melalui berbagai program pendukung lainnya, salah satunya inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG). Program yang dibuat disesuaikan dengan permasalahan yang ada di Desa itu. Dimana permasalahan yang ditemukan di desa setempat, salah satunya sampah. Dalam penanganan sampah ini, mahasiswa berinovasi membuat ecobrick. “Itu salah satu TTG yang kami lakukan,”jelasnya.
Ecobrick ini pun disosialisasikan kepada masyarakat. Sosialisasi itu bertujuan supaya warga sadar akan kebersihan lingkungan dan bahaya sampah. Dan melalui sosialisasi itu, mahasiswa KKN ingin membuka mindset atau pola pikir warga, ternyata dari sampah warga bisa mendapatkan uang (penghasilan). Selain membuat ecobrick, para mahasiswa KKN juga mengkreasikan menjadi pot bunga. Upaya lain yang dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran warga, mahasiswa KKN juga melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan setiap pekan.
Para mahasiswa yang rata-rata semester VII ini pun merasa sedikit bangga, lantaran program ecobrick yang dilaksanakan di desa itu tetap berlanjut. Karena di daerah itu, ada pihak lembaga membeli ecobrick yang dihasilkan warga. Meski belum menjangkau semua dusun, karena masih dua dusun yakni Dusun Lembah Sari dan Sidemen Lauk. Namun kedepannya para mahasiswa berharap bisa menyasar semua Dusun yang ada di desa itu. “Alhamdulillah ecobrick ini berlanjut,”imbuhnya. Sedangkan, program untuk mendukung tema besar “Desa Ku Sehat” pada sektor kesehatan, para mahasiswa berpartisipasi dalam program posyandu. “Dan kita juga melaksanakan sosialisasi tentang stunting, membantu program pemerintah untuk menurunkan angka stunting”imbuhnya.
Selain itu, ada juga program lain yang dilaksanakan yakni pemanfaatan Toga (Tamanan obat keluarga). Dimana mahasiswa KKN mensosialisasikan kepada warga bagiamana cara memanfaatkan toga, membuat ramuan obat batuk pilek, napsu makan dan tambah darah. Para mahasiswa Ummat ini juga membuat plang nama posyandu. “Kami juga berinsiatif membuat plang nama posyandu, karena kebanyakan posyandu belum punya plang nama. Sehingga sekarang masing-masing posyandu sudah ada plang namanya,”ujarnya. Program lain yang dilaksanakan Mahasiswa KKN kelompok 50 ini, mereka melaksanakan kelas alam dan aktif mengajar di beberapa lembaga pendidikan atau sekolah yang ada Desa Lembah Sari.
Mahasiswa KKN juga membatu dan memfasilitasi kegiatan penyuluhan rumah bersih dan sehat yang dilaksanakan oleh Dosen Prodi Teknik Sipil Ummat. Dosen terjun lansung memberikan penyuluhan kepada warga tentang, bagaimana rumah bersih dan sehat. Tak sampai disitu, paea mahasiswa juga ikut memeriahkan HUT RI tanggal 17 Agustus lalu. “Dan pada momentum 17 Agustus, kami ikut memeriahkan acara HUT RI, dengan membuat beberapa lomba. Dan puncaknya kita ikut jalan sehat, itu juga masuk mendukung tema besar kita,”jelasnya. Selama 45 hari terjun langsung membaur bersama warga, 15 mahasiswa KKN ini merasa senang bisa membantu dan memberikan solusi permalasahan yang dihadapi warga baik di sektor kebersihan dan kesehatan.
Para mahasiswa juga banyak mendapatkan ilmu yang tak diperoleh di kampus. Mereka bisa merasakan langsung bagiamana kehidupan bermasyarakat. Dan besar harapan Mereka, pemerintah lebih memerhatikan warga di daerah itu, terutama dari sisi air bersih. Sebab di daerah itu terbilang minim air bersih. Persoalan inipun sempat diadvokasi oleh mahasiswa agar mendapatkan penanganan dari pemerintah. “Kami sudah ajukan proposal ke pemerintah, namun belum direspon,”kata, Fezi Hakiki yang juga Mahasiswa KKN kelompok 50. Banyak kesan positif yang diperoleh mereka selama kegiatan KKN, diantaranya partispasi dan kepedulian masyarakat begitu tinggi terhadap kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Warga merasa mendapatkan hal-hal baru, dari kegiatan sosialisasi yang dilakukan mahasiswa KKN. Setelah menyelesaikan KKN ini, para mahasiswa ini akan melanjutkan Kuliah lagi, dan selanjutnya menyusun proposal skripsi. (Her)