Mataram (Suara NTB) – Dinas Kesehatan Kota Mataram mengajak segenap tokoh lintas agama di daerah ini untuk mendukung dan mensukseskan program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Terkait dengan hal tersebut telah digelar agenda “Pertemuan Koordinasi Pemuka Agama Dalam Rangka Mendukung Germas di Kota Mataram” yang berlangsung di Idoop Hotel Selasa, 29 Agustus 2023.
Hadir sebagai narasumber antara lain Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Mataram I Gusti Bagus Bagiyasa dan Promoter Kesehatan, Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB Rommy Hidayat. Para peserta sangat antusias berdiskusi terkait dengan program Germas ini.
Sementara para peserta datang dari perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram, Majelis Umat Kristen (MUKI) NTB, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Se-Kota Mataram, para Da’i Kesehatan, Pimpinan Ponpes, Perwakilan Umat Budha, Katolik, dan Konghucu.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Mataram I Gusti Bagus Bagiyasa mengatakan, kegiatan ini di inisiasi sebagai langkah awal untuk membentuk Forum Germas di Kota Mataram sebagai tindak lanjut dari di terbitkannya Peraturan Walikota atau Perwal no 19 Tahun 2023 terkait Germas.
Agar program Germas benar-benar sukses, tentu Pemda tak bisa bergerak sendiri, sehingga membutuhkan dukungan dari semua komponen masyarakat di Kota Mataram. Setelah beberapa waktu lalu muncul komitmen dari semua kader Posyandu serta camat dan lurah pada saat Kampnye Germas Tingkat Kota Mataram, kini Dikes Kota Mataram mengajak segenap tokoh agama untuk ikut ambil bagian dalam mensukseskan gerakan ini.
“Ketika pemuka agama kita sosialisasikan apa sih germas ini, maka kita berharap dari pemuka agama ini akan mensosialisasikan sekaligus mengkampanyekan Germas ini di semua elemen masyarakat terutama jamaahnya di Institusi agama masing-masing. Apa yang biasa disampaikan oleh tokoh-tokoh agama, biasanya lebih didengar oleh masyarakat terutama jamaahnya. Itulah yang kita gandeng untuk kita bisa mendukung Germas ini,” ujar I Gusti Bagus Bagiyasa.
Ia mengungkapkan, alasan mengapa Germas ini sangat penting untuk dikampanyekan kepada masyarakat. Sebab penyakit tidak menular tersebut trennya sudah meningkat misalnya hipertensi, jantung, diabetes, dan stoke. Penyakit-penyakit tersebut menyumbang angka kematian yang sangat tinggi serta menyasar kalangan muda.
“Ini penyebabnya adalah dari pola hidup. Kalau dulu aktivitas fisik kita relatif lebih tinggi, namun sekarang berkurang lantaran kemajuan teknologi, termasuk teknologi informasi. Pergi belanja saja sekarang kan bisa pesan lewat online. Kita semakin sedikit bergerak, itu juga yang bisa mempengaruhi kesehatan masyarakat,” tutur Bagus.
Selain itu kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur di kalangan anak muda cenderung menurun lantaran dimanjakan dengan aneka makanan olahan berupa snack hingga makanan cepat saji. Sehingga pihaknya di Dinas Kesehatan berupaya semaksimal mungkin dengan menggandeng tokoh agama agar bisa memberikan pemahaman terkait pentingnya hidup sehat dan memilih makanan yang baik.
Adapun tujuan khusus dari Germas ini antara lain yaitu agar ada peningkatan aktivitas fisik masyarakat. Di pemerintahan saat ini sudah ada imbauan untuk melakukan senam peregangan di ruangan masing-masing sebanyak dua kali dalam sehari. Tujuannya untuk mendukung Germas dengan aktif melakukan aktivitas fisik.
“Terkait konsumsi buah dan sayur, kita sudah imbau ke kantor maupun instansi swasta agar kudapan saat digelar acara harus diselingin dengan buah isinya. Itu salah satu upaya kita mendukung Germas,” imbuhnya.
Selanjutnya tujuan Germas yaitu peningkatan prilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan edukasi hidup sehat.
Sementara itu Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi NTB Rommy Hidayat mengatakan tujuan program ini yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk membuat hal ini berkelanjutan, maka butuh satu gerakan yang melibatkan elemen masyarakat yang lain. Artinya tak bisa pemerintah saja yang melaksanakan kegiatan ini di lapangan. Tetapi harus dilakukan dengan konsep Pentahelix.
“Pentahelix ini ada pemerintah, media, perguruan tinggi, dunia usaha, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya. Kemarin kita gandeng tokoh agama sebagai motor program ini. Sebab tokoh agama besar perannya untuk mengubah perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” ujarnya.
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang kita harapkan kepada masyarakat. Yang pertama adalah mereka agar secara rutin datang ke Posyandu untuk mengecek kesehatannya, sebab Posyandu Keluarga melayani siklus hidup dari bayi sampai lansia. Tokoh agama diharapkan menjadi motor agar masyarakat rajin datang ke Posyandu Keluarga.
Selanjutnya mengajak masyarakat untuk melakukan aktivitas minimal 30 menit sehari, meningkatkan konsumsi buah dan sayur, gizi seimbang, serta edukasi berkalanjutan karena gerakan ini tak bisa hanya sekali dilakukan, namun harus dilakukan secara terus menerus.
“Di setiap momen keagamaan, kita berharap tokoh agama menyampaikan pesan-pesan kesehatan ini kepada masyarakat,” ujarnya.
Agar gerakan ini berkelanjutan, maka dibutuhkan kelembagaan secara resmi, sehingga lahir usulan Forum Germas yang salah satu anggotanya adalah para tokoh agama di Kota Mataram. Jika Forum tersebut lahir, nantinya akan secara rutin dilakukan pertemuan dan koordinasi serta evaluasi program di lapangan.
Ketua PHDI Kecamatan Sekarbela I Dewa Mudita sebagai perwakilan peserta pada pertemuan itu, turut mengapresiasi sekaligus berterima kasih atas digelarnya kegiatan pertemuan itu. Menurutnya, sudah sepantasnya di Kota Mataram dibentuk Forum seperti ini. Apalagi jika melihat kondisi masyarakat yang beragam dan plural.
“Ini sebuah terobosan yang luar biasa dari Dinas Kesehatan. Dan ada semangat yang luar biasa pula dari peserta untuk bisa berkontribusi dalam pembangunan Kesehatan di Kota Mataram,” ujarnya.
Terakhir, dirinya berharap agar pola penyuluhan kesehatan di lingkungan umat beragama seperti halnya yang sudah terbentuk seperti para da’i kesehatan bisa direplikasi pada umat agama yang lainnnya yang ada di Kota Mataram.(ris/*)
Galeri Foto Kegiatan Pertemuan Koordinasi Lintas Pemuka Agama di Kota Mataram dalam Rangka Mendukung Germas di Kota Mataram tahun 2023. (Suara NTB/ris)