Praya (Suara NTB) – Peluang untuk menggelar balap mobil paling bergengsi di dunia Formula One (F1) di Pertamina Mandalika International Circuit belum sepenuhnya tertutup. Meski saat ini pihak Mandalika Grand Prix Assocation (MGPA) selaku pengelola sirkuit Mandalika masih fokus untuk terus memperbanyak kuantitas event balap roda dua. Sembari terus menjajaki peluang mengelar balapan roda empat.
Soal balap F1 di sirkuit Mandalika terus kita jajaki. Dan, peluang untuk itu tetap ada, tegas Direktur Utama (Dirut) MGPA, Priandhi Satria, kepada Suara NTB, Minggu, 13 Agustus 2023.
Dikatakanya, prioritas pihaknya saat ini ialah bagaimana bisa terus menghidupkan sirkuit Mandalika. Dengan menambah dan memperbanyak jjmlah event balap roda dua kedepan. Targetnya paling tidak ada satu event balap setiap bulannya. Diselingi event balap roda empat. Sebagai bagian dari persiapan menggelar balap F1 di masa yang akan datang.
Priandi menjelaskan, secara teknis dan aturan balap roda dua dan roda empat jauh berbeda. Sehingga memang butuh persiapan yang cukup panjang untuk dinyatakan siap menggelar balap F1. Mulai dari sisi sirkuit hingga kesiapan sumber daya manusia (SDM) pendukung. Termasuk kesiapan-kesiapan non teknis lainya.
Kita ingin benar-benar siap dulu sebelum menggelar balap F1. Karena sensasi balap F1 jauh lebih besar dari balapan roda dua. Sehingga butuh kesiapan dari semua aspek. Mulai kesiapan sirkuit, SDM, akomodasi dan kesiapan pendukung lainnya, tandasnya.
Tahapan kearah itu saat ini sudah mulai dilakukan pihaknya. Tentunya secara bertahap. Misalnya, dengan coba menghadirkan event balap roda empat. Walaupun masih skala regional maupun nasional. Dan, walaupun bukan balapan resmi.
Tapi dengan cara itulah pihaknya membiasakan diri untuk bisa menggelar event balap roda empat. Tahun ini sudah kita rancangan untuk menggelar balap roda empat. Sekitar bulan November atau setelah event MotoGP Oktober mendatang. Dari sanalah kita belajar menyelenggarakan balap roda empat, imbuhnya.
Targetnya, selain bisa mendapat pengalaman menyelenggaran balap roda empat sekalian belajar regulasi-regulasi yang terkait. Nantinya ketika akan menggelar balap roda empat, pasti akan diminta melakukan homologasi. Dari situ diperoleh pengetahuan soal penyelenggaraan balap roda empat. Jadi begitu tiba waktunya untuk menggelar balap F1, semua sudah siap.
Intinya kita tidak mau memaksakan diri menggelar balap F1, jika belum siap sepenuhnya di semua aspek pendukung, pungkasnya. (kir)