Praya (Suara NTB) – Ratusan penyandang difabel berkesempatan untuk menjajal lintasan Sirkuit Internasional Mandalika, pada ajang Fun Run Difabel, Sabtu, 24 Juni 2023. Tidak kurang dari 500 penyandang difabel di Pulau Lombok turut ambil bagian pada kegiatan yang diselenggarakan Polda NTB bersama Polres Lombok Tengah (Loteng), sebagai rangkaian HUT Bhayangkara tersebut.
Kapolda NTB, Irjen Pol. Djoko Poerwanto, berkesempatan melepas langsung para peserta lomba pada momen langkah tersebut. “Selain unuk menyemarakkan Hari Bhayangkara, event ini juga wujud semangat kebersamaan, perhatian dan kekompakan dalam mencari potensi adu bakat bagi para penyandang difabel di daerah ini,” terang Kapolda NTB.
Sebagai bagian dari masyarakat NTB, maka sudah selayaknya para penyandang difabel juga mendapat perhatian dan kesempatan yang sama dalam mengembangkan bakat dan kemampuan diri. Bahwa meski memiliki kekurangan secara fisik, bukan berarti para penyandang difabel tidak bisa berbuat dan berkontribusi bagi daerahnya.
Secara khusus, Kapolda NTB menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak mulai dari ITDC, MGPA serta Komunitas Sosial Tulus Angen Community (TAC) Loteng. Tidak lupa juga apresiasi kepada jajarann Polda NTB, khususnya lagi Polres Loteng yang dengan dukungannya telah mampu mensukseskan event langkah tersebut. “Semoga kebersamaan dan kekompakan ini bisa terus terjaga,’’harapnya.
Fun Run Difabel sendiri melombakan dua kelas yakni kelas dewasa putra dan putri. Di mana para peserta diharuskan untuk melahab lintasan sirkuit Mandalika sepanjang 2,1 km menggunakan sepeda roda. Layaknya pembalap MotoGP, sebelum ikut lomba para poeserta harus menjalani tes kesehatan terlebih dahulu. Untuk memastikan kondisi fisik peserta sebelum bertanding.
Keluar juara Munawir Haris dari Kabupaten Lombok Barat (Lobar) untuk kategori dewasa putra. Sedangkan untuk kategori dewasa putri, Niar Kartika dari Loteng. “Event ini mungkin menjadi yang pertama kali diadakan di Loteng, bagi saudara-saudara kita penyandang difabel,” jelasnya
Kalau sebelumnya, sirkuit Mandalika digunakan untuk kegiatan balap motor tingkat nasional hingga international. Tetapi digunakan oleh para penyandang difabel. Itu menandakan kalau sirkuit Mandalika merupakan milik semua kalangan. Tidak terkecuali para penyandang difabel di daerah ini.
Pihaknya pun menargetkan untuk bisa terus menggelar berbagai kegiatan di sirkuit Mandalika. Sehingga sirkuit ini benar-benar dapat dinikmati oleh seluruh kalangan. Karena bisa digunakan oleh semua kalangan. (kir)