Mataram (Suara NTB) – Permintaan masyarakat untuk memasukan hewan kurban dari Pulau Sumbawa relatif meningkat menjelang Hari Raya Idul Adha. Faktor harga dinilai jadi pertimbangan. Pengawasan akan diperketat terutama saat proses penyembelihan.
Kepala Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Kota Mataram H. Dijan Riyatmoko mengatakan, permintaan memasukan hewan kurban dari Pulau Sumbawa menjelang Idul Adha mengalami peningkatkan signifikan. Permintaan berasal dari pengusaha jagal, yayasan, dan pengurus masjid. Selain itu, lapak-lapak hewan kurban di beberapa titik di Kota Mataram juga mulai terisi, sehingga akan menjadi titik fokus pengawasan. “Hari ini (kemarin,red) banyak sekali rekomendasi memasukkan hewan kurban dari Sumbawa. Makanya, ini sedang kita urus lagi,” kata Dijan dikonfirmasi, Rabu, 21 Juni 2023.
Secara detail tidak disebutkan jumlah hewan kurban yang akan masuk dari Pulau Sumbawa. Dijan mengakui, kebutuhan hewan kurban di Kota Mataram juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 lalu. Kondisi ini tidak terlepas dari nihilnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak sejak bulan November 2022. “Insya Allah, terpenuhi bahkan banyak warga yang langsung membeli hewan kurban di kandang di Kabupaten Lombok Barat,” tandasnya.
Dinas Pertanian akan melakukan pengawasan terhadap pemotongan atau penyembelihan hewan kurban di rumah potong hewan, masjid, maupun tempat-tempat lainnya di Kota Mataram. Pihaknya menurunkan 50 petugas kesehatan hewan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, untuk memastikan tidak ada cacing hati pada hewan kurban baik sapi maupun kambing.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram Ir. Dedi Supriady menambahkan, pengawasan hewan kurban tetap dilakukan di sejumlah lapak di Kota Mataram. Pengawasan ini sifatnya rutin dan sesuai permintaan dari masyarakat. Demikian juga, pada proses pemotongan hewan kurban di masjid, RPH, dan titik lainnya pada Hari Raya Idul Adha.
Ia melihat terjadi peningkatan permintaan hewan kurban dibandingkan tahun 2022 lalu. Kondisi ini tidak terlepas dari nihilnya kasus PMK di Kota Mataram. “Iya, kita awasi nanti sesuai permintaan dari masyarakat,” demikian kata dia. (cem)