Giri Menang (Suara NTB) – Warga Banyu Urip Kecamatan Gerung, Lombok Barat (Lobar) mengancam akan melakukan aksi, lantaran jalan penghubung desa mereka dengan Desa Tempos tak kunjung ditangani Pemkab Lobar. Lebih-lebih tahun ini, jalan yang lama diusulkan itu tak masuk dalam penganggaran APBD murni. Hal ini semakin membuat warga kian kecewa.
Kades Banyu Urip, H Selamet Riyadi mengatakan terkait usulan penanganan jalan itu telah lama dilakukan oleh pihaknya. Bahkan pernah dijanjikan dikerjakan tahun ini namun ternyata tidak masuk dalam penganggaran.
“Kami sendiri sangat berharap jalan itu dibangun, itu saja PR kami. Dan sering ditanya warga kapan dibangun,” ungkapnya belum lama ini.
Pihaknya sudah mengawal itu sampai ke pimpinan daerah dalam hal ini Bupati dan kepala OPD. Hingga masuk pada pembahasan Musrenbang, jalan itu masuk peringkat prioritas ditangani. Warga pun sudah melakukan aksi dengan membuat meme dengan maksud menyentil Pemda, namun itu ternyata belum mempan. “Warga mau demo sebenarnya, tapi kami masih bisa tahan-tahan,”kata dia.
Jalan itu sangat vital bagi warga, naik ke pasar, ke sekolah dan bertani. Dampak jalan itu sangat buruk, karena sering kali terjadi kecelakaan.
Sementara itu, Camat Gerung H Mulyadi mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas PU Lobar, terkait jalan itu. “sebenarnya itu ditangani tahun ini, dan masuk DAK, tapi ternyata tidak ada akibat pemangkasan DAK,”ujarnya.
Pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan pihak Dinas PUPR, agar mencarikan jalan penanganan sementara agar jalan itu layak dilalui. Pihaknya berharap agar ada APBD perubahan ini, anggaran penanganan Jalan itu bisa masuk. (her)