Mataram (Suara NTB) – Progres pembangunan Sirkuit Selaparang sebagai venue balapan Motorcross Grand Prix (MXGP) Lombok hingga Sabtu, 17 Juni 2023 sudah mencapai 95 persen. Artinya pengerjaan sirkuit tersebut tinggal sentuhan akhir atau finishing.
Track Management Infront, Noval Adi mengatakan sentuhan akhir yang sedang dilakukan seperti watering (penyiraman air) di lintasan dan marking layout untuk kawasan paddock dan lainnya
“Hari ini (kemarin), sedang dilakukan tahap finishing, seperti watering, marking layout untuk paddock dan sebagainya,” kata Noval Adi kepada wartawan Sabtu, , 17 Juni 2023.
Sirkuit Selaparang didesain dengan 12 rintangan (obstacle) jumlah yang terdiri dari enam obstacle besar dan enam obstacle kecil. Sirkuit ini juga dilengkapi dengan triple jump, double jump, single jump, dan scrub jump. Untuk jumlahnya masih dalam tahap improvisasi atau penyesuaian.
“Belum bisa kita pastikan. Takutnya sewaktu-waktu ada perubahan,” tuturnya.
Proses pembangunan sirkuit yang memiliki panjang 1,6 kilometer tersebut membutuhkan tanah sekitar 25 ribu kubik. Tanah tersebut langsung diambil di sekitar area pembangun sirkuit tersebut. Sehingga jaraknya cukup dekat dengan lokasi pembangunan sirkuit.
“Tanah di sini kebetulan bagus teksturnya berpasir dan itu memang sesuai dengan kebutuhan pembangunan sirkuit ini,” katanya.
Tanah yang dipakai sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses penimbunan track, terutama di lapisan kedua. Tanah berpasir yang didapatkan ini mirip seperti lapisan tanah di Sirkuit Glen Helen San Bernardino, California dan Sirkuit Lommel Belgia.
Dalam menyelesaikan pengerjaan sirkuit tersebut, jumlah pekerja yang diterjunkan sekitar 20-an orang. Diantaranya mereka mengoperasikan 18 unit dump track, satu unit bulldoser, tiga unit excavator dan beberapa tenaga kerja manual seperti petugas pembersihan dan sebagainya.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan, jika Sirkuit Selaparang sudah 80 persen selesai, maka lokasi ini akan menjadi destinasi wisata yang sangat indah. Dari kawasan yang tadinya kurang dimanfaatkan, kini menjadi kawasan yang siap menjelma menjadi pusat event-event nasional dan internasional.
“68 hektare tanah bekas bandara tadinya tak termanfaatkan, Insya Allah sebentar lagi akan jadi tempat yang akan menghadirkan banyak ide, gagasan, dan event-event turunan berikutnya,” kata Gubernur. (ris)