Pertahankan Tradisi Leluhur, Warga Sukakara Gelar ’’Begawe Nyeseq’’

Praya (Suara NTB) – Warga Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Lombok Tengah (Loteng) bersiap menggelar event budaya Begawe Nyeseq. Yakni hari di mana para penenun Desa Sukarara akan menenun secara massal di tempat serta waktu yang sama. Rencananya total ada sekitar 2.023 penenun yang akan ambil bagian pada event ini.

“Puncak kegiatanya direncanakan selama dua hari, pada tanggal 7 dan 8 Juli mendatang,”sebut Syamsul Bahri, Panitia Begawe Nyeseq, akhir pekan kemarin. Di luar itu masih ada beberapa kegiatan lainnya yang juga turut digelar sebagai side event-nya.

Semua event ini berupa kegiatan budaya atau tradisi masyarakat Sasak Loteng yang saat ini sudah mulai jarang digelar. Akibat terkikis perkembangan zaman. Seperti tradisi mendang, pepaosan hingga peresean. Sehingga kalau dikalkulasikan, kegiatannya sendiri akan berlangsung selama sekitar sepekan.

Sebagai event budaya, kegiatan begawe nyeseq tersebut tidak hanya dimaksudkan untuk bisa mendatangkan wisatawan ke daerah. Tetapi lebih penting juga, event tersebut sebagai ajang edukasi kepada para generasi muda saat ini akan kekayaan tradisi leluhurnya. Bahwa daerahnya punya tradisi yang cukup banyak, namun mulai tergerus perkembangan zaman.

Pada event tersebut nantinya, tidak hanya diikuti masyarakat Desa Sukarara saja. Tetapi terbuka juga masyarakat luar desa untuk ikut berpartisipasi. Karena pihaknya ingin, edukasi tentang budaya dan tradisi leluhur tersebut bisa menyebar secara leluas. Tidak hanya di masyarakat Loteng saja, tetapi juga masyarakat umum secara lebih luas.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng, H. Lendek Jayadi, menyambut baik kegiatan masyarakat Desa Sukarara tersebut. Pihaknya berharap event tersebut bisa berkelanjutan setiap tahunnya. Bahkan, ke depan bisa masuk dalam kalender event pariwisata Loteng.

“Kita berharap event-event seperti ini bisa tumbuh dan berkembangan di tengah masyarakat. Dan, bisa masuk menjadi kalender event pariwisata yang tentunya bisa menarik wisatawan untuk datang ke daerah ini. Sekaligus mengetahui akan kekayaan budaya serta tradisi masyarakat Loteng secara lebih luas,”tandasnya. (kir)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Dukung Upaya Pemerintah Bebas Emisi Karbon, BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove...

0
Jakarta (suarantb.com)– Melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR), BRI secara konsisten terus mendukung dan merealisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). Komitmen ini diwujudkan...

Latest Posts

Dukung Upaya Pemerintah Bebas Emisi Karbon, BRI Kembali Tanam Bibit Mangrove di Pulau Tidung, Total 10.500 Bibit di 2023

Jakarta (suarantb.com)– Melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR), BRI...

Beras Mendominasi Transaksi Pasar Lelang Komoditas Agro Ke-3 di NTB

Mataram (Suara NTB) - Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri...

Kekeringan Ekstrem Berkepanjangan Landa Sejumlah Daerah di NTB

Mataram (Suara NTB) – BMKG merilis data monitoring yang...

Normalisasi PJU By Pass BIL-Mandalika Tuntas Sebelum MotoGP

Praya (Suara NTB) - Kondisi lampu Penerang Jalan Umum...

Lahan Produktif di KLU Mulai Beralih Fungsi

Tanjung (Suara NTB)-Lahan produktif (sawah basah) di Kabupaten Lombok...

ARTKEL ACAK

Jelang Pemilu, Masyarakat Jangan Mudah Diprovokasi

0
Taliwang (Suara NTB) - Jelang Pemilu 2024 mendatang, tensi politik perlahan mulai meningkat. Digelar serentak antara pemilihan legislatif dan Pilpres membuat potensi gesekan di...

35 Murid TPQ Nurul Qur’an Sedau Khataman Al-Qur’an Metode Qiroati

0
Giri Menang (Suara NTB) - TPQ Nurul Qur'an Dusun Sedau, Desa Sedau, Kecamatan Narmada, Lombok Barat (Lobar) menggelar khataman Al Qur'an para santri dan...

Penanganan Kasus Dana Gempa Tunggu Hasil PKN

0
Mataram (Suara NTB) -Penyidik Polres Sumbawa Barat, masih menunggu hasil penghitungan kerugian negara (PKN) dari auditor Inspektorat Kabupaten dalam penanganan lanjutan dugaan korupsi dana...

Kolom