Mataram (Suara NTB) – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram perlu jemput bola ke lingkungan untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Pasalnya, 9.568 warga belum merekam kartu tanda penduduk elektronik.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram, H. Amran M. Amin menyebutkan, jumlah penduduk Kota Mataram yang wajib rekam kartu tanda penduduk (KTP) elektrok mencapai 317.571 jiwa. Sementara, 308.003 orang yang sudah merekam dan memperoleh KTP dan sisanya 9.568 orang belum sama sekali merekam.
Warga belum merekam berbagai macam mulai dari anak baru berusia 17 tahun, lansia, kaum difabel, dan lain sebagainya. “Jadi untuk 16 tahun ini belum kita hitung berapa jumlahnya, tetapi data secara keseluruhan itu termasuk lansia, difabel, dan lain sebagainya,” kata Amran dikonfirmasi akhir pekan kemarin.
Warga yang memasuki usia 17 tahun sebenarnya sudah dilakukan upaya jemput bola dengan mendatangi sekolah mereka. Kendalanya sebut Amran, siswa kelas XI (sebelas) khusus di sekolah menengah kejuruan masih menjalani praktik kerja lapangan. Pihaknya telah meminta stafnya untuk mengkomunikasikan dengan kepala sekolah SMA/SMK agar memastikan dan memberikan jaminan siswa yang akan direkam berada di tempat. “Supaya tidak sia-sia,” timpalnya.
Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan untuk memberikan pelayanan saat hari libur. Karena itu, dibutuhkan data by name by addres dari kelurahan supaya memudahkan sasaran untuk pelayanan perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik. Selain itu, masyarakat juga lebih mudah mengakses pelayanan karena dekat dengan tempat mereka.
Mantan Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram menambahkan, tingginya angka warga belum merekam KTP tidak terlepas dari faktor kesadaran masyarakat. Warga yang tidak pernah bersentuhan dengan pelayanan publik maka mengabaikan untuk mendapatkan dokumen kependudukan. Kondisi ini berbeda dengan warga yang sering mengakses layanan publik pasti dengan kesadaran sendiri datang ke Dukcapil untuk merekam. (cem)