Sumbawa Besar (Suara NTB) – Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany melakukan sidak ke sejumlah agen dan pangkalan gas LPG 3kg, termasuk ke SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji), Jumat, 16 Juni 2023. Sekaligus memperingatkan para agen dan pangkalan agar tidak bermain main untuk mendapatkan keuntungan lebih.
“Kepada seluruh pengusaha elpiji agar jangan sekali-kali “bermain” untuk mendapatkannya keuntungan yang lebih banyak. Bila ternyata nanti terbukti ada agen yang nakal, bukan hanya izinnya yang dicabut, tapi saya akan meminta kepada pihak kepolisian agar memproses secara pidana setiap kecurangan yang terjadi,” tandas Wabup.
Menurutnya, sidak ini dilakukan untuk menyikapi persoalan di tengah masyarakat terkait keluhan susahnya mendapatkan Gas LPG 3kg. Dalam melakukan sidak ini, Wabup Sumbawa didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumbawa, Iwan Setiawan dan Pengawas Perdagangan, Helmi Al Atas.
“Dalam sidak itu saya mendapati bahwa stok yang tersedia di SPBE sudah cukup aman. Kemudian saya menuju ke beberapa lokasi agen elpiji yang berada di dalam Kota Sumbawa,” sebutnya.
Intinya, tambah Wabup, tidak boleh ada permainan dalam ketersediaan gas. Karena ini adalah kebutuhan sangat vital. “Kepada masyarakat saya mohon agar segera melapor kepada aparat desa/kelurahan apabila mendapati pengusaha elpiji yang nakal. Bila terbukti, pengusaha tersebut akan ditindak tegas,” pungkasnya.
Ingatkan Industri
Pemprov NTB melalui Dinas Perdagangan mewanti-wanti masyarakat mampu ataupun yang bergerak di industri untuk tidak menggunakan gas elpiji 3 kilogram.
“Kami menekan kepada masyarakat untuk jangan menggunakan gas subsidi untuk industri. Kasihan masyarakat kita yang memang berhak untuk gas elpiji 3 kilogram ini,” ujar Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti, Senin, 12 Juni 2023 di kantornya.
Ia mengatakan, jika terdapat pergeseran pemanfaatan gas subsidi ini yakni pompa pertanian serta usaha laundry dan setrika. Ia menyarankan, untuk menggunakan gas industri dan tidak memakai gas elpiji 3 kilogram. Nelly mengungkapkan contoh, adanya kelangkaan gas subsidi di Kabupaten Dompu beberapa hari terakhir ini akibat penggunaan oleh beberapa masyarakat yang bergerak di sektor industri juga adanya penambahan kebutuhan.
“Nah penambahan inilah yang rupanya terlambat diinformasikan sehingga tidak masuk dalam kuota. Tapi alhamdulilah kemarin kuotanya sudah kita tambahkan. Dan juga penyebabnya adalah libur sehingga membuat pengiriman juga ikut libur. Menggeser hari pengiriman yakni yang libur di geser ke pas masuk sehingga itu yang membuat kebutuhan masyarakat menjadi terlambat datang,” ungkapnya.
Disebutkan bahwa pada tanggal 7 Juni 2023 telah dikirim sebanyak 5.600 tabung, 9 Juni dikirim kembali 2.240 tabung dan 10 Juni 2023 sekitar 1.120 tabung sehingga totalnya 8.960 tabung gas subsidi 3 kilogram atau setara dengan 155% harian tambahan yang sudah dikirim ke Dompu.
“Hari ini kami sudah telpon barusan dengan Pak Sekda Dompu. Stoknya ada tinggal harganya tapi harga inipun masih di satu titik kecamatan dan ini kita (Kadis Perdagangan Dompu) sudah mulai turun ke lokasi langsung untuk mengecek harga,” tuturnya. “Karena kalau kemarin kan stok nya tidak ada nah sekarang stok sudah ada. Tentu harapan kami kalau stok sudah ada, mestinya harga tidak boleh naik atau stabil,” sambungnya.
Harga gas elpiji 3 kilogram di salah satu kecamatan yang ada di Dompu pada saat stok limit mencapai Rp30.000 per tabung, idealnya antara Rp16.000 pertabung, hingga Rp20.000. Sehingga persoalan ini menjadi atensi Dinas Perdagangan NTB.
Namun demikian, permasalahan ini sudah bisa diatasi dengan adanya penambahan yang telah dikirim ke Kabupaten Dompu. (arn/bul)