Mataram (Suara NTB) – Upaya memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak di NTB terus dilakukan Pemprov NTB. Termasuk bersama bupati/walikota se NTB Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah melakukan lobi ke pemerintah pusat, dalam hal ini ke Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Basuki Hadimuljono secara langsung.
‘’Perbaikan jalan daerah untuk tahap pertama bulan Juni ini sesuai dengan surat Pak Menteri itu, kita (NTB, red) mendapatkan sekitar Rp278 miliar. Itu ada untuk jalan provinsi dan ada jalan kabupaten. Untuk jalan provinsinya pada tahap pertama bulan Juni ini adalah ruas jalan Lembar – Gili Mas sebesar Rp90-an miliar. Terus ruas jalan di Bima, jalan kabupaten di Kabupaten Sumbawa dan juga ada jalan non status,’’ ungkap Kepala Dinas PUPR NTB Ir. H. Ridwan Syah, M.M., M.Sc, MTP., kemarin.
Ditegaskannya, program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah ini adalah program pemerintah pusat yang diarahkan untuk membangun jalan-jalan daerah jalan provinsi, jalan kabupaten/kota yang menjadi kewenangan bupati atau walikota atau pemerintah provinsi.
Meski demikian, ujarnya, anggaran perbaikan jalan itu dikelola oleh Balai Jalan Nasional. Sementara seluruh persiapannya disiapkan oleh Dinas PUPR Provinsi dan Dinas PUPR kabupaten/kota.
Khusus untuk jalan provinsi, Ridwan Syah mengaku, pihaknya sudah menyiapkan desain dengan alokasi anggaran Rp500 miliar. ‘’Dana satu setengah triliun itu kita usulkan untuk Jalan Inpres jalan daerah ini. Nah mudah-mudahan tahun anggaran ini bisa terserap. Masih ada satu atau dua kali periode lagi bulan Agustus. Masih ada lagi akan turun setelah itu nanti tahun depan lagi,’’ ujarnya.
Sekarang ini, tambahnya, Balai Jalan Nasional masih melakukan lelang dan pihaknya optimis pada akhir tahun 2023, perbaikan jalan ini sudah bisa dilakukan. Tidak hanya itu, pihaknya berharap tahun 2024, jalan-jalan yang rusak dan tidak mampu dikerjakan oleh daerah bisa ditanggani oleh pemerintah pusat.
Pihaknya menegaskan, perbaikan jalan ini tidak ada yang berat, meski dilakukan tender pada pertengahan tahun. ‘’Pekerjaannya enggak ada yang susah-susah. Ndak ada yang pekerjaan yang berat-berat yang dikhawatirkan melewati tahun anggaran,’’ klaimnya. (ham)