Pedagang Kaki Lima di Monumen Tembolak akan Direlokasi

Mataram (Suara NTB) – Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana menegaskan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan mulai dari Tembolak sampai Monumen Mataram Metro di Kelurahan Jempong Baru akan direlokasi. Aktivitas pedagang sangat membahayakan karena kawasan itu menjadi akses lalu lintas kendaraan. “Kami sudah siapkan lahan sebagai tempat untuk merelokasi pedagang,” kata Mohan.

Penataan pedagang harus segera selesai agar memberikan dampak bagi perekonomian dan lain sebagainya. Di satu sisi menurut Walikota, kawasan di Lingkar Selatan menjadi pintu masuk tamu atau wisatawan dari luar daerah, sehingga lokasi ini harus steril dari aktivitas pedagang. Oleh karena itu, pintu masuk ini harus memberikan kesan positif bagi setiap pengunjung yang datang ke Kota Mataram.

Saat ini, Pemkot Mataram mulai membangun infrastruktur sebagai pusat pemerintahan. Fasilitas pendidikan juga mulai pindah, sehingga tidak menutup kemungkinan pembangunan gedung perkantoran perusahaan swasta juga akan bergeser ke bagian selatan. “Perlahan pusat perkantoran akan bergeser ke kawasan selatan,” terangnya.

Walikota meminta pimpinan organisasi perangkat daerah lebih kreatif mencari sumber pembiayaan dari pemerintah pusat. Peningkatan kualitas infrastruktur tidak bisa mengandalkan sumber pembiayaan dari daerah, sehingga perlu membangun komunikasi dengan kementerian atau lembaga pemerintah agar pekerjaan fisik dibantu pemerintah pusat.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Sekarbela, Cahya Samudra mengapresiasi kebijakan dari Walikota Mataram H. Mohan Roliskana merelokasi pedagang di Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok – Mataram. Pihaknya telah berupaya mengimbau dan mengingatkan pedagang agar tidak berjualan di bahu jalan. “Kita sudah sering mengingatkan pedagang, tetapi namanya mereka cari rezeki, ada saja alasannya,” ujarnya.

Jumlah pedagang mulai dari Tembolak sampai Monumen Mataram Metro mencapai 94. Pedagang berasal dari Lombok Barat dan Kota Mataram. Cahya mengatakan, pemerintah meminta pedagang menjaga kebersihan dan mengelola sampah mereka agar tidak berserakan usai berjualan. (cem)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Bupati KSB Targetkan Jalan Lingkungan Desa Mulus

0
Taliwang (Suara NTB) - Bupati Sumbawa Barat, H. W. Musyafirin menyatakan, misi "jalan tanah" yang diusung pemerintahannya tahun ini akan mulai menyasar pembangunan dan...

Latest Posts

Bupati KSB Targetkan Jalan Lingkungan Desa Mulus

Taliwang (Suara NTB) - Bupati Sumbawa Barat, H. W....

Kader Golkar Loteng Dukung Suhaili di Pilkada NTB Nursiah di Pilkada Loteng

Praya (Suara NTB) - Nama H.M. Suhaili, FT., diinternal...

Disiplin dan Amanah Jaga NKRI, 21 Putra KLU Jadi Anggota Komponen Cadangan

Tanjung (Suara NTB) - Sebanyak 21 orang putra daerah...

Nonton MotoGP, Penonton Bisa Gunakan Kendaraan Sendiri

Mataram (Suara NTB) - MotoGP di Pertamina Mandalika International...

Anggaran Rp17 Miliar, Kasus Stunting di Lobar Berhasil Ditekan

Giri Menang (Suara NTB) - Pemerintah pusat menggelontorkan Rp17...

ARTKEL ACAK

Jelang Pemilu, ASN Harus Jaga Netralitas

0
Mataram (Suara NTB) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah melakukan pemetaan terhadap netralitas aparatur sipil Negara (ASN). Provinsi NTB masuk sepuluh besar dengan risiko...

Bupati Hibahkan Aset Tanah dan Bangunan Belanda Jadi Kantor Desa Sikur

0
Selong (Suara NTB) - Bupati Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy, menghibahkan aset tanah dan bangunan peninggalan Belanda di Sikur menjadi kantor desa Sikur. Pemberian...

KY Gali Informasi Pelaksanaan Sidang Tambang Pasir Besi

0
Mataram (Suara NTB) -Kantor Penghubung Komisi Yudisial (KY) NTB, terus menggali informasi yang berkembang terkait sidang perkara dugaan korupsi kegiatan tambang pasir besi PT...

Kolom