Praya (Suara NTB) – Kecamatan Jonggat dan Praya Barat ditetapkan sebagai sentra pengembangan dan budidaya kedelai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mulai tahun ini. Untuk tahap awal, di dua kecamatan tersebut Pemkab Loteng menargetkan luas tanam kedelai sekitar 2.575 hektar pada musim tanam ketiga tahun ini. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Loteng, Ir. M. Kamrin, kepada Suara NTB, saat ditemui diruang kerjanya, Senin, 12 Juni 2023.
Ia mengatakan, program pengembangan dan budidaya kedelai di Loteng sudah cukup lama tidak dilaksanakan. Di mana selama ini petani secara mandiri menanam kedelai. Tapi melalui program ini pemerintah daerah secara intens turut mendorong dan mendampingi petani dalam menanam kedelai. Untuk memastikan lahan-lahan pertanian yang ditanami kedelai tersebut benar-benar berproduksi.
Para petani yang masuk dalam program tersebut nantinya akan mendapat bantuan benih kedelai secara gratis. Masing-masing 50 kg per hektarnya. Ditambah obat-obatan pendukung lainnya. Dengan target produksi sebesar 2 ton per hektarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya, prosedur penerimaan bantuan program pengembangan dan budidaya kedelai kali ini lebih diperketat. Misalnya, penerima bantuan benih kedelai diharuskan membuat surat penyataan bahwa benih tersebut akan ditanam terlebih dahulu. Tidak diarahkan ke hal yang lain.
Para penyuluh juga secara berkala akan melakukan monitoring guna memastikan benih bantuan tersebut memang benar-benar ditanam. “Setelah benih bantuan disalurkan, penyuluh di lapangan selanjutnya akan turun memantau langsung untuk memastikan benih bantuan tersebut memang benar sudah ditanam,” terangnya.
Kamrin menjelaskan, pengembangan dan budidaya kedelai di dua kecamatan tersebut merupakan program pemerintah pusat. Dalam upaya mendukung peningkatan produksi kedelai secara nasional. Mengingat, saat ini produksi kedelai secara nasional masih rendah. Sehingga membuat pemerintah terpaksa harus mengimpor kedelai dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahunnya.
“Produksi kedelai dari dua kecamatan ini kedepan diharapkan bisa berkontribusi dalam peningkatan produksi kedelai nasional. Paling tidak bisa memenuhi kebutuhan kedelai dalam daerah,” imbuhnya.
Karena itu program pusat, maka keberhasilan program tersebut akan sangat menentukan keberlanjutannya di masa yang akan datang. Dalam artian, jika programnya berhasil maka tidak menutup kemungkinan pemerintah pusat akan melanjutkan program tersebut di Loteng. Bahkan luas cakupan programnya bisa lebih luas lagi.
Tidak hanya di dua kecamatan saja. Tetapi di kecamatan-kecamatan lainnya yang memang potensial sebagai daerah pengembangan dan budidaya kedelai nasional. “Kita sangat berharap program ini bisa berjalan sukses. Itu bisa menumbuhkan kepercayaan pemerintah pusat ke Loteng. Sehingga akan semakin banyak program pusat yang turun dan dilaksanakan di Loteng kedepannya,” tutup mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanana (Dislutkan) Loteng ini. (kir)