Giri Menang (suara NTB) – Sebanyak 879 ton beras didroping kepada 87.912 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Lombok Barat (Lobar). Bantuan berupa 10 kilogram beras bagi masing-masing KPM yang diberikan selama enam bulan kedepan ini, merupakan salah satu upaya untuk penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, kerawanan pangan dan pengendalian inflasi daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dikpangan) Lobar, Damayanti Widyaningrum mengatakan, pihaknya mendampingi Asiten II dan Bulog sudah turun mengecek bantuan beras yang akan didroping kepada KPM. “Kita cek jumlah dan kualitasnya sudah bagus, jumlahnya pas dan kualitasnya bagus,” jelas dia, Selasa, 13 Juni 2023. Rencananya, beras ini akan didrop pada hari Kamis, Jumat dan Senin. Kamis didroping, kemudian Jumat didrop ke KPM.
Ia menyebut jumlah KPM bantuan pangan beras ini, sebanyak 87. 912 jiwa. Dikatakan, program dari Kemensos dan Bapanas ini bertujuan mengurangi beban pengeluaran bagi KPM tak mampu. Kemudian, sebagai upaya menjaga keamanan pangan. “Penanganan kemiskinan, stunting dan gizi buruk serta keadaan darurat dan pengendalian inflasi daerah juga,”jelasnya.
Program ini juga untuk melindungi produsen dan konsumen, karena terserap barangnya serta konsumen mendapatkan logistik. Sebab pihak Bulog mengambil atau membeli beras lokal daerah setempat. “Beras diambil atau dibeli dari lokal,”ujarnya. Kalau ada kekurangan, baru dipasok dari luar. Ia menambahkan, kemungkinan bantuan beras ini akan diperpanjang tiga bulan lagi. Untuk sement ara ini, disalurkan untuk enam bulan. Sedangkan tiga bulan berikut, perlu menunggu instruksi dari pusat.”Kemungkinan kalau ini tersalur semua, akan ditambah lagi,”ujarnya. (her)