Giri Menang (Suara NTB) – Dampak musim kemarau mulai dirasakan warga masyarakat di sejumlah tempat di Lombok Barat (Lobar). Tanaman padi milik para petani terancam gagal panen terdampak kekeringan. Seperti yang terjadi di Kecamatan Kuripan. Di tempat ini puluhan hektar tanaman padi mengalami kekeringan akibat tidak ada air irigasi beberapa bulan terakhir ini.
Kepala Desa Kuripan Hasbi mengatakan musim kemarau tahun ini puluhan hektar lahan tanaman padi di sejumlah wilayahnya mulai mengering. ” Iya tanaman padi masyarakat sudah mengering mengering karena tidak ada air, “jelasnya kemarin.
Sudah dua bulan air irigasi tidak bisa mengairi lahan persawahan sehingga semua lahan mulai kering tanaman padi milik petani juga sudah banyak yang mengering sebelum waktunya. ” Sementara petani baru memupuk tanaman padi mereka sehingga sangat rentang mengalami kegosongan karena tidak air,” paparnya.
Pihak Desa Kuripan telah berupaya keras untuk menanggulangi persoalan tersebut dengan membuat sumur resapan, namun sumur resapan tidak bisa menjangkau keseluruhan dari luas lahan pertanian yang ditanami padi. “Kita sudah bangunkan sumur resapan, namun belum bisa menjangkau keseluruhan, ” ujarnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Desa Giri Sasak. Akibat musim kemarau, petani yang ada di Desa Giri Sasak terancam gagal panen, karena tanaman padi mereka mulai mengering karena tidak mendapat air.
Kepala Desa Giri Sasak Hamdani menyebutkan dari informasi yang sudah diterima, ada sekitar 30 hektare lahan pertanian di wilayah Desa Giri Sasak mulai terdampak kekeringan ” Kondisi ini bisa buat petani gagal panen, kurang lebih 30 hektar luasnya,” katanya.
Pihaknya sudah melaporkan kondisi petani ini ke pemerintah provinsi, bahkan mereka sudah turun, tetapi belum ada bantuan dari pihak Pemprov yang kemarin sudah turun, untuk membantu petani yang ada di Lombok Barat. “Kemarin pemerintah provinsi turun, tapi belum ada bantuan untuk petani,” tegasnya.
Untuk saat ini yang paling di butuh kan untuk menyelamatkan agar petani tidak gagal panen, adalah jadwal untuk petani yang ada di Lombok Barat , agar subak Lendang Kuripan harus diutamakan dan dipercepat oleh pemerintah provinsi dan kabupaten,serta petugas lainnya yang ada di Bendungan Batujai.
Karena luas lahan pertanian di Desa Giri Sasak yang rawan dengan kekeringan ada 200 hektar lebih. Kades menuturkan sejak tahun 2016 pemerintah provinsi dan kabupaten berjanji akan mencarikan solusi , tapi hingga saat ini belum ada solusi nya. Dari data yang sudah masuk ke Dinas Pertanian Lombok Barat, ada beberapa wilayah yang ada di kecamatan di Lobar, terancam kekeringan, seperti di Kecamatan Sekotong, Kecamatan Kuripan, Kecamatan Gerung, dan sebagian di Kecamatan Kediri dan Labuapi, terutama untuk wilayah sawah yang tadah hujan. (her)