Tanjung (Suara NTB) – Ombak Pantai Setangi, Desa Malaka, menambah daftar korban meninggal dunia lantaran mandi di perairan pantai tersebut. Kali ini menimpa siswa SMAN 1 Gerung, Aden Lavida (17). Warga yang beralamat di Perumahan (BTN) Reang Baru Kota Hijau, Kelurahan Tanjung Gunung, Giri Menang, Kecamatan Gerung Selatan, Kabupaten Lombok Barat itu tidak bisa diselamatkan setelah terombang ambing oleh ombak Pantai Setangi.
Kapolres Lombok Utara, AKBP I Wayan Sudarmanta, SIK., MH., melalui Kapolsek Pemenang, Iptu Lalu Eka Arya M, SH., MH., dalam keterangannya Senin, 12 Juni 2023 mengungkapkan, korban yang merupakan siswa SMAN 1 Gerung menambah daftar korban meninggal saat mandi di Pantai Setangi.
Sebelumnya, korban dari Mataram juga meninggal setelah mandi di Pantai Nipah – tidak jauh dari Pantai Setangi. Banyaknya korban meninggal itu, lantas membuat Polsek Pemenang mengeluarkan imbauan untuk tidak mandi di kawasan tersebut karena dianggap berbahaya.
“Pantai Setangi, lokasi korban tenggelam merupakan lokasi yang sering terjadi ombak pasang dan gelombang besar secara tiba-tiba sehingga sering terjadi adanya warga yang tenggelam,” ungkap Kapolsek.
Bahkan untuk mengantisipasi adanya korban, Kepolisian sudah mengeluarkan imbauan. Di beberapa titik kawasan Pantai di Desa Malaka, Polisi memasang spanduk peringatan agar warga tidak mandi di pantai tersebut. Cuaca ekstrem dan ombak yang berubah secara tiba-tiba sangat berisiko bagi pengunjung.
Tidak hanya kepolisian, pengelola pantai setempat juga sudah menyarankan kepada korban atau pengunjung yang lain agar menghindari aktivitas mandi di Pantai Setangi. Sayangnya, korban Aden tidak menggubris imbauan pengelola pantai tersebut. “Beberapa waktu lalu juga telah terjadi kejadian yang sama (meninggal saat berenang),” imbuh Eka.
Sementara, meninggalnya korban Aden bermula dari aktivitas liburan siswa SMAN 1 Gerung. Dimana, Aden datang bersama teman-temannya berjumlah 26 orang, mendatangi lokasi Pantai Setangi menggunakan kendaraan pribadi masing-masing.
Setiba di lokasi, kata Eka, korban memilih untuk mandi di pantai tersebut. Selang beberapa menit kemudian, korban tiba-tiba ditarik oleh arus ombak yang cukup besar. Seketika korban berteriak minta pertolongan.
“Ada 4 orang yang berusaha melakukan pertolongan dan hampir bisa dilakukan pertolongan, namun sesampai di pinggir tiba-tiba datang ombak besar dan kembali membawa korban ke tengah laut,” terangnya.
Teman korban yang hendak menolong memutuskan untuk menepi karena takut ikut terseret ombak. Mereka kemudian bergegas minta bantuan pada warga sekitar. Warga yang mendapat informasi tersebut kemudian bergegas menolong korban. Sesaat kemudian, korban ditarik ke darat kemudian diangkut ke Puskesmas Nipah. Naas, nyawa korban tak bisa diselamatkan.
“Korban dibawa ke Puskesmas Nipah menggunakan Ambulance PKM Nipah, setiba di PKM Korban dilakukan pertolongan pertama dan dinyatakan korban sudah meninggal dunia” tandas Kapolsek. (ari)