DERMAGA sementara Pelabuhan Senggigi yang baru rampung dikerjakan dengan nilai Rp200 juta. Sabtu, 10 Juni 2023, dermaga ini pun diuji coba dengan melaksanakan sandar dan pemberangkatan kapal cepat jalur menuju Bali. Uji coba pengunaan dermaga itu dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Sebanyak tiga jenis kapal cepat dengan berbagai ukuran mencoba mengunakan dermaga itu.
Uji coba itu disaksikan langsung Bupati Lobar H. Fauzan Khalid bersama jajarannya. “Semua bisa nyandar tapi tadi salah satu kepal yang GT 135 dengan kepanjangan kurang lebih 2 meter agak sedikit zigzang tergantung nanti kaptenya aja (mengambil haluan), terang Kepala Dishub Lobar HM Najib yang dikonfirmasi selepas uji coba di Pelabuhan Senggigi.
Sejauh ini baru perusahaan kapal Ekajaya yang sudah menggunakan ruta Senggigi Bali sejak tahun lalu, namun bersandar langsung di pantai.
Menurutnya dengan sudah adanya dermaga sementara itu akan memancing perusahaan kapal cepat lain untuk datang menggunakan jasa pelabuhan itu. Termasuk akan adanya trip lainnya dari Pelabuhan Senggigi menuju Bali maupun ke tiga gili di Lombok Utara (KLU). Bahkan diakuinya pihak sudah berkoordinasi dengan Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) untuk menambah jalur Senggigi dari beberapa rute. Kita terus mengarah ke sana. Karena itu kita uji coba kekuatan dermaga itu, sebab dermaga itu sifatnya darurat karena anggarannya hanya Rp 200 juta, ujarnya.
Diakuinya maksimal kapal dengan ukuran 135 GT masih bisa bersandar di dermaga itu. Sehingga pihaknya belum berani menerima kapal di atas ukuran kapal yang dimiliki Ekajaya tersebut.Kalau yang dibawahnya bisa, ucapnya.
Adanya dermaga itu Dishub sudah bisa meneriak retribusi pelayanan kepelabuhanan, baik pelayanan kapal maupun penumpang. Karena sebelumnya pemda hanya bisa menerik retribusi sandar kapal yang langsung berlabu dipantai. Sehingga untuk retribusi pelayanan kapal maupun penumpang belum bisa ditarik.
Tapi untuk bulan ini (Juni) sudah bisa ditarik, terang Kabid Perhubungan Laut Dishub Lobar Agus Martimbang menambahkan.
Nantinya besaran retribusi yang ditarik itu sesuai peraturan untuk penumpang dikenakan dua ribu rupiah per orang. Sedangkan untuk kapal dikenakan tiga ribu rupiah per GT, sehingga jika jenis kapal itu masuk dalam 300 GT bisa mencapai Rp 900 ribu sekali sandar.
Misalnya jika jenis GT 100 maka dikalikan tiga ribu dan seterusnya. Jadi lumayan besar retribusinya kita dapatkan di situ, jelasnya.
Menurutnya pihak Akacindo sudah berharap dermaga Pelabuhan Senggigi itu selesai dikerjakan dan bisa dipergunakan. Karena selain kapal Ekajaya, akan ada lagi kapal yang masuk di Pelabuhan Senggigi yang siap dibawa masuk oleh asosiasi kapal cepat itu. Jadi tadi itu kita ujicobakan dermaga itu karena sudah selesai, dan tadi kapal yang diuji coba sandar itu kapal yang biasa masuk (Pelabuhan Senggigi) seperti Ekajaya. Dan tadi sudah bisa masuk dan asosiasi kapal cepat itu akan membawa beberapa kapal untuk masuk dipelabuhan Senggigi, pasti akan ramai, pungkasnya. (her)